Jakarta,
IMC - Musibah
Pandemi Covid-19 tidak terasa sudah setahun menjajah bangsa Indonesia dan
negara-negara lainnya, tidak hanya korban jiwa, perekonomian negara-negara pun
terkena dampaknya. Covid-19 ibarat tinju telah memukul telak bahkan pukulannya
banyak meng-KO-kan para pelaku usaha, tidak hanya kalangan atas namun kalangan
bawah pun ikut terkena imbas.
Pola
hidup berubah, cara berjabat tangan, pemakaian masker, tata cara ibadah pun
mempunyai aturan sesuai dengan protokol kesehatan, dan entah sampai kapan
pandemi ini berakhir.
Para
pelaku usaha teriak, menjerit karena saat awal PSBB di awal bulan Maret 2020
pertokoan tidak dibolehkan buka, sedangkan sewa tempat tetap berjalan, para
pedagang banyak menangggung beban namun tidak ada pemasukan.
Berjalannya waktu dipertengahan tahun 2020 saya menyempatkan diri datang ke beberapa tempat usaha terutama usaha kecil menengah.
Warung makan sekitar kampus di Jakarta Barat semua tutup, ada yang memaksakan buka tapi hanya beberapa hari akhirnya tutup lagi, karena tidak ada pembeli. Foto Copy juga mengalami hal yang sama, toko kertas besar tutup, restoran di Mal banyak tutup, Pangkas Rambut mengalami penurunan karena anak-anak sekolah tidak ada yang berangkat ke sekolah semua melalui online atau dikenal daring sehingga banyak anak usia sekolah sekarang yang gondrong rambutnya.
Pedagang disekitar
hotel di Jabodetabek juga sama, biasa menjual makanan seperti soto dan lainnya
saat ini mereka lebih banyak jual mie instant, kopi seduh saja, mereka sudah
masak makanan macam-macam tapi lebih banyak sisa dan basi karena banyak
karyawan hotel yang di rumahkan. Penjual jasa seperti Sol Sepatu pun mengalami
dampak sama, seperti Bapak Lasdi, beliau mengadu nasib dari Garut ke Jakarta
dengan keliling perbaiki sepatu biasa dikenal dengan sol sepatu, beliau keluar
dari kosannya di daerah Pasar Grogol pukul Lima pagi dan pulang pukul Lima
sore, hampir setiap hari sama sekali tidak ada yang perbaiki sepatu atau
sandal, bahkan Pak Lasdi menyapa ibu-ibu dengan menawarkan “bu ada sepatu yang
mau di sol”, dan hampir semua jawaban sama “pak, gak ada sepatu yang rusak,
karena anak saya sekolah online”.
Sangat miris sekali, para sahabat, saudara banyak yang berkeluh kesah terutama saat awal pandemi, banyak sahabat yang bekerja di usaha Travel Agent, tidak ada pekerjaan karena tempat-tempat wisata banyak ditutup, kebetulan saya membuka usaha konsultan bisnis untuk UMKM dengan biaya gratis, jadi informasi maupun permasalahan banyak saya terima.
Pelaku
usaha yang selalu banyak peminat, warung makan siap saji dengan harga merakyat
pun terkena imbasnya, sekitar 10.000
warung tegal (Warteg) berpindah ke Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (https://economy.okezone.com:Kamis 12
November 2020) karena tidak kuat lagi untuk perpanjang biaya sewa di
Jakarta. Saya pun mencoba mencari tau, dari kunjungan saya ke beberapa warteg
di Jakarta, saya sempat mampir makan selama kurang lebih 1 jam disetiap warung,
temuan saya memang betul, dari pembicaraan saya dengan pelayan dan juga pemilik
warteg mereka bilang mengalami penurunan yang drastis, saya liat sendiri
bagaimana para pengunjung hampir semua
makan dengan menu yang sangat sederhana, seperti: nasi, gorengan dan kuah saja,
jarang yang pesan ayam, ikan, ada juga beberapa yang pakai telur ayam dan pengunjung
pun tidak seramai sebelum pandemi. Pemilik warteg pun memberikan komentar
dengan kondisi yang sangat prihatin, biasa dari pagi, siang, sore pengunjung penuh,
bisa masak menu berkali kali dalam satu hari, ini sekali pun tidak habis. Ada
yang berpindah haluan usaha lain tapi tetap saja tidak ada perubahan akhirnya
banyak yang pulang kampung menjadi petani atau kerjaan lainnya.
Bagaimana
dengan pengusaha besar, dari beberapa sumber yang saya dapat banyak sekali
perusahaan besar seperti Hipermart diakhir tahun yang merugi sampai 219,25 Miliar
dan menutup beberapa cabangnya, sudah melakukan berbagai macam cara untuk
mempertahankan bisnisnya dan akhirnya merugi karena daya beli masyarakat memang
saat ini menurun.
Di
Banten 74 perusahaan tutup yang mengakibatkan PHK (Kompas.com - 12/10/2020) perusahaan tidak kuat
menanggung biaya gaji karyawan, juga di beberapa daerah banyak hal yang sama.
Nasib
dibeberapa negara lain pun demikian, perusahaan yang sudah berdiri 200 tahun lebih
yang dipercaya membuat pakaian presiden Amerika pun terkena dampaknya, tidak
bisa bertahan hingga tutup, juga 46 Perusahaan
raksasa bangkrut (detikFinance Minggu, 23 Agu 2020) dan masih
banyak lagi perusahaan terkena pukulan KO oleh Covid-19.
Dari temuan saya di lapangan dan dari beberapa sumber yang ada, maka bila diteropong ditahun 2021 dengan pandemi masih tidak mau pergi di muka bumi ini, akibatnya akan semakin bertambah perusahaan yang tergerus. Mungkin saat ini masih banyak perusahaan yang modalnya masih kuat dan bisa bertahan, tapi sampai kapan. Dengan pemasukan yang semakin menurun sedangkan pengeluaran perusahaan tidak berkurang maka berakibat perusahaan tidak kuat untuk bertahan.
Saat ini perusahaan harus lebih cerdas, bagaimana keluar dari permasalahan, harus merubah strategi, lebih kreatif, seperti dalam youtube saya, mengenai burung elang, pada usia sudah 40 tahun maka paruh dan kuku semakin panjang yang mengakibatkan sulit untuk menangkap mangsa dan juga mematuk mangsanya, maka burung elang mematahkan paruhnya dan memotong kukunya, jika tidak ia akan mati. Sama halnya seperti kita menonton film Satria Baja Hitam, jika tidak berubah maka ia akan mati, HULK raksasa hijau, pada saat terdesak ia akan berubah jika tidak mati. Nah saatnya pelaku usaha berfikir cerdas, cari celah dan peluang dibalik musibah ini.
Untuk bisnis yang dapat bertahan dan bisa maju seperti saya kutip dan persingkat dari buku saya “Bisnis Zaman Now” yaitu:
1. Bisnis
berdasarkan hobi
Jika hobi kita ikan hias atau burung kita dapat
menyalurkan hobi kita dengan membuka usaha ikan hias juga pakannya, karena
hampir semua pedagang ikan hias atau burung, pendapatannya lebih banyak dari
pakannya. dan saat ini peminat ikan hias lagi ramai.
2. Bisnis
adanya masalah dan musibah
Dibalik
masalah dan musibah selalu ada rezekinya, seperti saya membuka usaha masker,
juga saat ini yang lagi ramai usaha alat kesehatan, alat cuci tangan , frozen
food dan lainnya.
3. Bisnis
adanya kebutuhan dari diri sendiri
Usaha Laundry: karena
sibuk tidak sempat mencuci, sulitnya mencari dan mempercayai pembantu rumah
tangga, laundry lah solusinya, dari beberapa tempat yang saya kunjungi hampir semua
dapat bertahan, juga usaha ekpedisi bisa menjadi pilihan usaha saat ini.
4. Bisnis
karena keahlian,
Service mobil, saat ini masyarakat enggan ke bengkel, jadi dapat membuka usaha service panggilan.
Masih banyak usaha-usaha lainnya yang dapat dipertahankan dan dibangun di tahun 2021 ini seperti saya membuka usaha percetakan yang menyediakan kebutuhan dari orang lahir sampai tutup usia, seperti bayi lahir ada aqiqah banyak yang memesan undangan dan souvenir, anak ulang tahun, khitanan, menikah sampai meninggal saya siap cetak yasin. Beberapa anak didik saya menjadi pelaku usaha untuk kebutuhan cetak dibotol, gelas cetak disaya, perusahaan frozen food ternama hampir setiap hari cetak kebutuhan promosinya di percetakan saya, jadi kebutuhan mengenai cetak, souvenir dan lainnya saya siap bantu, maka dari itu usaha saya terus berjalan dengan selalu berkreasi dan berinovasi.
Usaha
makanan yang siap antar dan kerjasama dengan gofood, grabfood dan lainnya, juga
usaha yang dapat dijalankan atau dijual dengan online, sembako pun saat ini
sudah ada yang menjual online, kebutuhan rumah tangga, kantor dan hampir semua
sudah melakukan penjualan secara on-line, karena kerumunan tidak dibolehkan,
masyarakatpun enggan ke luar rumah dikhawatirkan tertular virus corona, jadi
usaha online menjadi pilihan untuk saat
ini.
Semoga pandemi ini segera berakhir, agar semua manusia dapat hidup normal dan tenang kembali, perekonomian dan para pelaku usaha dapat tumbuh kembali, ibarat kemarau panjang yang membutuhkan turunnya hujan, semoga Tuhan YME dapat menghapus musibah ini secepatnya, aamiin.
Semoga
bermanfaat.
Penulis:
Firdaus,
SE, ME
Praktisi,
Akademisi & Motivator Bisnis
FB:firdausdaus
Youtube
tentang bisnis: firdauslpg