Lestarikan Budaya, Masyarakat Lamatou Atraksikan Pembangunan Koko Padak Bale





Larantuka, IMC - Festival Seni Budaya Flores Timur 2018 Lahir dari Kesadaran akan pentingnya menghidupkan dan menjaga budaya yang menjadi perekat keberagaman yang ada di Flores Timur.

Proses pembangun Koko Padak Bale juga menjadi warisan leluhur Lewotanah Lewolema dan menjadi satu kesatuan dengan Ritual adat dengan Proses Leo Tenada.


Proses Pembangunan Koko Padak Bale dan Leo Tenada merupakan satu rangkaian kegiatan warisan Leluhur Masyarakat Lamatou desa Painapang, Kecamatan Lewolema, terlihat Dalam atraksi Pembuatan Koko Padak Bale dalam Pembukaan Nubun Tawa Festival seni Budaya Flores Timur 2018, Jumad (5/10/2018).

Salah satu Tokoh Adat Lamatou Petrus Gawa Hewen kepada IMC menjelaskan pembangunan Koko Padak Bale dalam hal ini berupa pergantian Tiang, atak korke, bubungan atap Atau klongot yang telah lapuk.

 "Adapun bagian-Bagian dari korke yang akan dikerjakan telah Ditentukan dengan tugasnya sesuai dengan "Kenahi " yang Merupakan warisan leluhur, misalnya Pembangunan atap korke Bagian depan Berhadapan dengan Namatukan itu adalah suku Limahekin, Lamaruro Amweruin, Riantukan, Bagian utara Suku Lamaruro Ritapuken, Baopukan, Bagian timur Suku Lamahewe dan Lebaluk, dan bagian barat Lamaruro Amarerat. Dan semua proses ini dijalankan selalu diawali dengan suara atau Wewa Ra Dari Gong Gendang dan Ala Jati Watir Wai Runu dari suku Ama, Ungkap Hewen.

Hewen Menambahkan Setelah selesai Pembangunan Koko Padak Bale, maka tahap Selanjutnya adalah menjalankan proses ritual adat yang di tandai dengan penyembelihan Hewan sebagai Kurban dan makan rengki Atau Ma'ti bersama oleh Ata Kbele Koko Lolo.

Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli pada kesempatan itu juga menjelaskan Saat ini Pemerintah Daerah mendorong Pengembangan Pariwisata berbasis Masyarakat yang berkaitan dengan Kehidupan masyarakat Flores Timur, terkait prospek tidak terlepas Dari peran serta Pemerintah dan masyarakat, pasti di selenggarakan secara terus menerus.

 "Dampak Dari kegiatan Festival Nubun Tawa 2018 Pasti akan ada wisatawan yang berkunjung, tapi jauh lebih penting adalah masyarakat dapat mengenal jati diri mereka, seni budaya yang ada di masyarakat sebagai bekal dasar yang kuat, karena ketika kita Berhadapan dengan globalisasi tanpa pijakan yang kuat, Akan berdampak buruk dan tenggelam bersama globalisasi itu, Tegas Wabub Flotim.

Penulis: Emanuel Bataona


Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال