25 Pramuka SMK Yos Sudarso Mendapat Materi Empat Pilar Kebangsaan dari Serma Mustadi



Cilacap | Jawa Tengah, IMC - Empat pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika merupakan harga mati bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun keempat pilar kebangsaan itu sudah banyak diketahui, namun masyarakat belum banyak yang mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kepedulian tersebut dilakukan oleh anggota Babinsa Koramil 09/Kawunganten Serma Mustadi untuk memberikan materi empat pilar kebangsaan kepada 25 orang Dewan Ambalat SMK Yos Sudarso Kawunganten di Aula SMK Yos Sudarso Kawunganten, Desa Kawunganten, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap.

Dikatakan oleh Serma Mustadi, sebagai aparat Kewilayahan Koramil 09/Kawunganten, kita berupaya untuk terus menyosialisasikan empat pilar kebangsaan agar masyarakat, pemuda  menyadari dan mempraktekannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pokoknya, kalau dulu ada P4 sekarang ada Empat Pilar Kebangsaan. Dalam arti kognitif sebenarnya semua sudah mengetahuinya. Sekarang kami gencar mengingatkan kembali supaya masyarakat para pemuda sadar. Namun begitu, bukan berarti mereka telah kehilangan. Upaya kita sekarang ini mencoba menyosilisasikan kembali kepada beberapa lapisan masyarakat, terutama para pemuda generasi penerus,” katanya, di Aula SMK Yos Sudarso Kawunganten, Jumat (05/01).

Menurut Serma Mustadi, Pramuka merupakan contoh figur keteladanan hidup sehari-hari dalam memandang empat pilar kebangsaan. Pramuka, katanya, merupakan figur yang strategis karena pribadi dan organisasinya. Sebagai garda terdepan untuk membangun empat pilar kebangsaan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan Pramuka banyak mencerminkan karakter soladiritas.

"Dalam Pancasila misalnya, mengenai ketaatan beragamanya, kehidpan berdemokrasi bukan berbentuk hafalan melainkan praktiknya dalam perilaku sehari-hari. Melalui pendidikan mental dan pemahaman anak bangsa, keempat pilar tersebut akan lebih baik dan kuat. Ingat, empat pilar kebangsaan merupakan harga mati. Sekarang kadang-kadang orang melupakan Pancasila. Ketika ditanya, mereka seperti malu mengucapkan Pancasila,

Adapun NKRI yang cukup terkenal dengan semboyan " NKRI Harga Mati" merupakan kesepakatan bulat kita semua, yang utuh dan tidak akan bisa di pisah-pisahkan ataupun berkurang meskipun sejengkal, dari Sabang sampai Merauke.

Oleh karena itu, mari adik-adik dari Dewan Ambalat taat akan peraturam, baik peraturan keluarga maupun peraturan Pemerintah yang diatur dalam UUD 45," tandas Serma Mustadi. (S)



Sumber  : Koramil 09/Kawunganten, Kodim 0703/Cilacap
Editor   : Serda Sutaryo

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال