Modernisasi Alutista Harus Diiringi Kualitas Prajurit TNI



Kutoarjo | Jateng, IMC - Transformasi dan modernisasi alutsista, menuntut kehadiran prajurit dan satuan-satuan Infanteri yang berkualitas dan modern. 

Demikian penegasan Danpussenif TNI AD Mayjen TNI Surawahadi, S. I. P., M. Si., dalam amanatnya yang disampaikan Kasdam IV/Dip Brigjen TNI Bakti Agus Fajari pada Upacara Hari Infanteri Tahun 2017 Tingkat Kodam IV/Dip di Alun-alun Kutoarjo Kebumen, Selasa (19/12).

Lebih lanjut disampaikan, tantangan tugas kedepan akan semakin kompleks dan dinamis dengan berubahnya karakteristik bentuk ancaman di abad ke-21, yang mengedepankan teknologi modern. Respon dalm menyikapi hal tersebut, sejalan dengan kebijakan pimpinan TNI AD terhadap transformasi dan modernisasi alutsista, yang telah direalisasikan secara bertahap. 


Dikatakan, keberadaan satuan-satuan Infanteri yang dilengkapi dengan alutsista dan perlengkapan tempur yang modern, memberikan semangat baru untuk terus mengantisipasi berbagai perubahan dengan melakukan revisi, reaktualisasi, reorganisasi dan redefinisi doktrin, strategi dan taktik bertempur untuk mampu mengimbangi pola pertempuran modern kedepan. 

"Fenomena tersebut tentunya menuntut kehadiran prajurit dan satuan-satuan Infanteri yang berkualitas dan modern, memiliki mentalitas baja dan berkarakter pejuang", terangnya. 

"Ingat, sebagai insan prajurit sejati, tugas adalah kehormatan, tugas berat tapi mulia, itulah karakter yang harus tetap terpelihara dan tertanam pada setiap dada prajurit Infanteri dimanapun berada dan bertugas", jelasnya. 

Disamping itu, Danpussenif juga menyampaikan bahwa konsekuensi logis keberadaan satuan dan prajurit Infanteri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tidak akan terlepas keberadaannya dengan lingkungan masyarakat. 

"Prajurit Infanteri kuat bersama rakyat, merupakan cerminan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional", ungkapnya. 

"Prajurit Infanteri bersama masyarakat serta komponen bangsa lainnya, diharapkan mampu menggelorakan kembali semangat persatuan dan kesatuan, nasionalisme bangsa, bela negara dan penguatan cinta tanah air dalam upaya memperkokoh kemanunggalan TNI-Rakyat", paparnya. 

Dikatakan pula, prajurit Infanteri dan rakyat merupakan satu hal yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan amanat konstitusi yang menegaskan bahwa, sistem pertahanan semesta menjadi pilihan terbaik bangsa dalam mempertahankan NKRI. "Dalam perspektif pertahanan negara, formulasi postur pertahanan negara antara lain mensinergikan kekuatan pertahanan militer dan nirmiliter yang tentunya formulasi tersebut dapat diimplementasikan apabila kemanunggalan TNI rakyat dapat diwujudkan dan menjadi dasar dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," jelasnya.

Lapiran Didy Prabowo (Penrem/WK)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال