IPMAPA dan FKKS Malang Desak Presiden Jokowi, Kapolri dan Panglima TNI untuk Tuntaskan HAM di Bumi Papua

MALANG, IMC--- Wesko Kogoya, salah satu pengurus Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA) dan Forum Komunikasi Koteka Sally Papua yang berada di Malang Raya, mendesak Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Gatot Nurmantyo untuk segera menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM yang selama ini terus terjadi di Papua. Serta mendesak juga pimpinan Polri dan TNI untuk segera memproses aparat Polri dan TNI yang terlibat dalam berbagai kasus pelanggaran HAM yang makin marak terjadi belakangan ini di Papua. Desakan itu dikatakan Wesko ketika ditemui media ini di kontrakannya di Kelurahan Landungsari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, Jumat (25/8/2017) siang.

“Kami dari Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua dan Forum Komunikasi Koteka Sally yang ada di Malang Raya ini, mendesak Bapak Presiden Jokowi agar segera menuntaskan semua kasus-kasus pelanggaran HAM yang terus terjadi di Bumi Cendrawasih, Papua. Kami sungguh tidak bisa menerima segala perlakuan kasar yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri yang bertugas di Papua dengan seenak perut membunuh warga sipil di Papua yang tidak memegang senjata. Kami mendesak dan kami meminta agar keadilan dan perdamaian benar-benar ditegakkan di tanah Papua,” tegas Wesko, lelaki Papua yang kini masih kuliah di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.


“Sangat lucu dan tidak masuk akal, rakyat Papua yang tidak punya senjata, kok seenak saja dibunuh oleh aparat Polri dan TNI. Padahal senjata itu dibeli oleh rakyat dengan membayar pajak. Dan saya secara pribadi tidak menerima perlakuan kasar dari aparat TNI dan Polri yang terus membunuh rakyat Papua yang tidak berdosa itu. Hargai HAM dan tegakkan keadilan dan perdamaian di Papua,” tambah Wesko dengan suara tegas.

Dikatakannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kini telah berusia 72 tahun. Tapi sayangnya, perilaku pemerintah dan aparat TNI dan Polri di tengah-tengah rakyat Papua, sungguh memprihatinkan dan tidak mencerminkan sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi HAM. Yang mana, menurut pandangan Wesko, kehadiran aparat TNI dan Polri di bumi Papua, bukannya menciptakan situasi dan keamanan yang makin baik buat rakyat Papua, malahan justeru semakin memperkeruh situasinya.


“Bagaimana rakyat Papua mau merasa aman dan nyaman dengan NKRI, kalau masih saja terus terjadi penembakan dan pembunuhan secara terus menerus terhadap rakyat Papua. Ini sangat keterlaluan dan telah melanggar HAM di Papua. Kami menentang dan melawan segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan HAM dan keadilan dan perdamaian.” (Felix)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال