Tegal, IMC - Bawang merah merupakan
komoditi hotikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini banyak
dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan guna menambah cita rasa dan
kenikmatan makanan.
Bawang merah dikenal hampir disetiap negara dan daerah di wilayah
tanah air.
Bawang merah memiliki nama ilmiah yaitu Alium cepa var. Ascalonicum atau cukup disebut Allium ascolonicum.
Bawang merah memiliki nama ilmiah yaitu Alium cepa var. Ascalonicum atau cukup disebut Allium ascolonicum.
Bawang yang semarga dengan bawang daun, bawang putih, dan bawang
bombay ini termasuk family liliaceace.
Tanaman bawang
merah lebih banyak dibudidayakan di daerah dataran rendah yang beriklim kering
dengan suhu yang agak panas dan cuaca cerah.
Tanaman ini tidak menyukai tempat-tempat yang tergenang air, apalagi becek.
Tanaman ini tidak menyukai tempat-tempat yang tergenang air, apalagi becek.
Walaupun
bawang merah tidak menyukai tempat yang tergenang air, tetapi tanaman ini
banyak membutuhkan air, terutama dalam masa pembentukan umbi.
Daerah yang
mempunyai kondisi di atas menjadi sentra produk bawang merah yaitu :
Brebes,Tegal, Cirebon, dan Pemalang. Daerah-daerah tersebut termasuk ke dalam
sentra produk bawang merah di Indonesia.
Mengingat kebutuhan terhadap bawang merah yang kian terus
meningkat maka penguasahaannya memberikan gambaran (prospek) yang cerah. Prospek
tersebut tidak hanya petani dan pedagang saja, tetapi juga bagi semua pihak
yang ikut terlibat di dalam kegiatan usahanya, dari mulai penanaman sampai ke
pemasaran.
Cerahnya
prospek bawang merah juga didukung oleh tidak adanya bahan pengganti (barang
substitusinya), baik yang sintesis maupun alami.
Bawang merah
tergolong komoditi yang mempunyai nilai jual tinggi di pasaran. Keadaan ini
berpengaruh baik terhadap perolehan pendapatan. Apalagi didukung dengan
cepatnya perputaran modal usaha bawang merah.
Pada umur 60 – 70 hari tanaman sudah bisa dipanen. Dengan demikian keuntungan bisa di raih dengan cepat dalam waktu relatif singkat.
Pada umur 60 – 70 hari tanaman sudah bisa dipanen. Dengan demikian keuntungan bisa di raih dengan cepat dalam waktu relatif singkat.
Pada hari
Kamis tanggal 25 Mei 2017 Danramil 06/Kramat Kapten Kav Mukholim meninjau
tanaman bawang milik Serda Hartadi di Desa Bongkok Kecamatan Kramat maksud dan
tujuannya adalah Memberikan motivasi kepada Serda Haryadi untuk tetap semangat
untuk berbudidaya bawang merah karena bawang merah sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dan harganya cukup bagus di pasaran sehingga bisa menambah
penghasilan sebagai seorang prajurit TNI AD.
Serda Haryadi
adalah Babinsa Desa Bongkok Koramil 06/ Kramat Kabupaten Tegal dalam Dinasnya
dia dikenal sebagai Babinsa yang baik selalu menjalankan tugas sebagai Babinsa
dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh atasannya dan selalu mementingkan
tugasnya sebagai Babinsa melaksanakan pembinaan di Desanya dan cukup dikenal
oleh masyarakat binaannya dan pada saat ada waktu yang luang dimanfaatkan untuk
berbudidaya bawang merah dan dibantu oleh 2 orang yang setiap harinya untuk
mengurusi tanaman bawang merah dengan keberhasilannya Maka bisa memberikan
kesejahteraan kepada keluarganya.
Serda Hariadi tidak memiliki sawah sendiri namun dia menyewa tanah
bengkok milik Desa bongkok dengan rincian satu kali tanah sebagai berikut :
Anggaran biaya
budi daya bawang merah luas 1 hektar:
1. Sewa lahan 1ha 7,5 juta
2. Bibit BM (1200kg X 4 jt) 48 juta.
3. Biaya olah tanah 15 juta
4. Biaya kuli tanam 50 orang X 50rb = 2,5 juta
5. Biaya pupuk dan obat BM = 20 juta.
6. Lain-lain 5 juta
7. Total biaya yang dibutuhkan =98 juta.
8. Umur bawang mera 60 sudah panen.
9. Hasil panen 1H a = 12 ton X harga di pasaran 15 rb = 180 juta
10. Hasil jual 180 juta : 8 = 22,5 juta = 157.500.000 juta
11. Sisa 157,500 juta - 98 juta modal = 59.500.000 juta
Keuntungan 59 juta dalam waktu 60 hari.
1. Sewa lahan 1ha 7,5 juta
2. Bibit BM (1200kg X 4 jt) 48 juta.
3. Biaya olah tanah 15 juta
4. Biaya kuli tanam 50 orang X 50rb = 2,5 juta
5. Biaya pupuk dan obat BM = 20 juta.
6. Lain-lain 5 juta
7. Total biaya yang dibutuhkan =98 juta.
8. Umur bawang mera 60 sudah panen.
9. Hasil panen 1H a = 12 ton X harga di pasaran 15 rb = 180 juta
10. Hasil jual 180 juta : 8 = 22,5 juta = 157.500.000 juta
11. Sisa 157,500 juta - 98 juta modal = 59.500.000 juta
Keuntungan 59 juta dalam waktu 60 hari.
Harapannya
adalah agar para Babinsa yang lain bisa memiliki kreasi untuk meningkatkan
taraf hidup keluarganya seperti yang dicontohkan oleh Serda Hartadi yang sukses
dalam berbudidaya bawang merah. ( Teguh )