Jakarta, IMC - Karena jadwal yang
begitu padat, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo tidak bisa hadir dalam
peluncuran Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang diselenggarakan di Pusat
Studi Kelirumologi, Mall of Indonesia, Kelapa Gading, kemarin (Senin,
17/4).
Sedianya, pria yang kerap disapa Stanley ini
ikut menjadi pembicara pengantar peluncuran SMSI, bertema Kekeliruan “Kebebasan
Kebablasan: Menyusun Disain Komunikasi Politik yang Sehat”.
Pembicara lain dalam diskusi itu adalah Deputi
IV Staf Kantor Kepresidenan Eko Sulistyo, budayawan Jaya Suprana, dan pakar
komunikasi politik Hendri Satrio. Moderator dalam diskusi itu adalah wartawan
senior dan Ketua bidang Daerah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal S.
Depari.
Baca juga : Pers Harus Memegang Teguh Kepentingan Bangsa
Pagi ini (Selasa, 18/4), dalam pesan yang
disampaikannya kepada Ketua Umum SMSI, Teguh Santosa, Stanley mengatakan
dirinya menyambut baik kehaidiran SMSI, dan mendorong SMSI segera mendaftarkan
diri sebagai konstituen Dewan Pers.
“Segera daftarkan (SMSI) sebagai konstituen
baru ke Dewan Pers. Saya menyambut baik lahirnya SMSI,” tulis Stanley.
Dalam peluncuran SMSI, Teguh mengatakan bahwa
organisasi perusahaan media massa berbasis internet itu telah didirikan pada 21
Maret 2017 lalu. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMSI juga sudah
dicatatkan di notaris dan kini sedang dalam proses pembuatan badan hukum
organisasi.
“Kini kami sudah memiliki dan sedang menyusun
pengurus di 27 provinsi,” ujarnya.
SMSI didirikan oleh pemilik dan pengelola
media siber di Jakarta dan di beberapa provinsi, dimaksudkan untuk membantu
perusahaan media siber menjadi profesional, kompeten dan bermartabat.
“Menurut kami cara terbaik menyehatkan
demokrasi kita, termasuk memerangi berita bohong dan ujaran kebencian adalah
dengan membantu perusahaan media siber bisa profesional, kompeten dan
bermartabat,” kata Teguh lagi.
Adapun Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Eko
Sulistyo mengatakan, perusahaan media siber yang profesional sangat dibutuhkan
untuk membangun pondasi demokrasi yang kuat.
“Kami tentu menyambut baik kehadiran SMSI dan
berharap SMSI dapat memperkuat media-media siber di Indonesia sehingga
demokrasi yang kita miliki tidak mundur,” ujarnya. (Muzer)