pewarta-madiun.net, Ngawi – Bertempat di ruang pertemuan RM. Notosuman Jl. Raya Ngawi-solo Km. 4 Desa Watualang Kecamatan/Kabupaten Ngawi diselenggarakan kegiatan Orasi Kebangsaan dan Pembukaan Konferensi Cabang ke – X PMII Ngawi dengan tema “Penguatan Integeritas Mahasiswa menuju nilai luhur nusantara” dengan narasumber Budayawan Sastro Al Ngatawi dari Yogyakarta, yang dihadiri sekitar 100 orang dengan penanggung jawab Ketua panitia Konfrencab Ruhin Ali Mustajab. Sabtu (04/03/17).
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Ngawi diwakili Ir. Bambang Wiyono (staf ahli bidang politik dan pemerintahan Bupati Ngawi), Kasdim 0805/Ngawi, Mayor Inf Eko Wardoyo, Kanit I Sat Intelkam Polres Ngawi, Ipda Pandoyo, Pembicara, Bpk. Sastro Al Ngatawi (Budayawan dari Yogyakarta), Ketua PC PMII Ngawi, Sdr. Ikha Rohim Alin Maulana, Ketua panitia Konfrencab, PKC PMII Jatim. Ruhin Ali Mustajab, Anggota IKA PMII Ngawi, Perwakilan pengurus PC NU dan Muslimat NU Kab. Ngawi.
Ketua PC PMII Ngawi, Sdr. Ikha Rohim Alin Maulana dalam sambutannya mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Konfercab ini.
Husaini Amar (perwakilan dari IKA PMII Ngawi mengucapan selamat kepada PC PMII Ngawi atas pelaksanaan Konfercab ke X, semoga sukses dan menghasilkan program-program yang baik untuk kepengurusan ke depan.
Bupati Ngawi yg diwakili, Ir. Bambang Wiyono (staf ahli bidang politik dan pemerintahan Bupati menyampaikan permohonan maaf Bpk. Bupati yang tidak dapat hadir dalam acara ini karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan, PMII merupakan organisasi kepemudaan yang besar, dan hasil pemikirannya dapat digunakan sebagai rujukan pengambilan kebijakan oleh pemerintah, Semoga PMII ke depan tetap dapat menjaga kesatuan dan persatuan bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sedangkan Sastro Al Ngatawi (Budayawan dari Yogyakarta) menyampaiakan bahwa PMII merupakan anak kandung NU, dimana para kyai pendiri NU juga ikut serta merumuskan menerima Pancasila sebagai dasar Negara, Pancasila sudah sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Islam.
Sastro Al Ngatawi juga mengatakan saat ini negara kita menjadi padang kurusetra atau tempat berperang kepentingan dari pihak-pihak yang ingin memecah belah Indonesia dan akan menggantikan Pancasila sebagai dasar negara.(dim05/pen81)