Secara garis besar, Mushola yang berdiri diatas tanah wakaf seluas 24 x 18 meter ini, nantinya tidak semua digunakan untuk bangunan, melainkan hanya tanah berukuran 18 x 10 meter saja yang akan menjadi bangunan, sedangkan sisanya akan menjadi tempat wudhu (berukuran 2 x 8 meter) , kamar mandi (berukuran 3 x 6 meter) dan pelataran Mushola dengan memasang paving blok disekitarnya.
Batako menjadi bahan utama dari bangunan Mushola ini, dan untuk mendapatkannya, warga berinisiatif membuat atau memproduksi sendiri batako itu, karena bila membeli yang sudah jadi, harga tiap per 1.000 batako relatif cukup mahal bila dibandingkan berupaya membuat atau memproduksi sendiri. Dari perhitungan diatas kertas, dengan membuat atau memproduksi batako sendiri, biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk batako, dapat diaihkan ke bahan bangunan lainnya, seperti genteng, cat atau kayu.
Menurut Bati Tuud Koramil 14/Plosoklaten ,Peltu Trikoyo, pembangunan Mushola di lingkungan RW 03 ini, memang dibutuhkan, karena di lingkungan RW 03 belum ada sama sekali Mushola, sedangkan lokasi Masjid terdekat dari lingkungan RW 03, berjarak sekitar 600 meter arah timur. Anggota Koramil Plosoklaten akan membantu warga dalam sebulan secara berturut-turut hingga selesai ,dan tiap harinya (kecuali hari sabtu dan minggu), akan bergantian atau bergiliran.( pendim 0809 )
Edit : pewarta sat