"TNI-Polri Diserang Isu Lambat, Warga Bandar Pusaka Melawan: Mereka Siang Malam Jaga Nyawa Kami!
Aceh Tamiang, IMC – Di tengah duka akibat terjangan banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, beredar narasi sumbang yang menuding pihak TNI dan Polri lamban dalam penanganan pascabencana. Namun, fakta di lapangan justru berbicara sebaliknya. Warga di pelosok desa pasang badan membela para aparat yang telah dianggap sebagai pahlawan di tengah lumpur.
Di wilayah yang mencakup 12 kecamatan dan 216 desa ini, kehadiran personel TNI dan Polri hampir menyentuh setiap sudut. Mereka tidak hanya berjaga, tetapi turun langsung memikul lumpur, membersihkan sekolah, masjid, puskesmas, hingga membuka akses jalan yang sempat lumpuh total.
Kekesalan warga terhadap tudingan "lambat" tersebut memuncak saat tim indonesiamediacenter.com menyambangi Kecamatan Bandar Pusaka. Warga yang masih berlumuran lumpur setelah membersihkan sisa banjir tampak emosional menanggapi isu tersebut. Minggu (21/12/25)
"Kami warga sangat terbantu dengan adanya TNI dan Polri yang masuk ke desa kami. Mereka itu berjibaku, tidak kenal lelah siang dan malam. Masjid kami, puskesmas kami, jalanan desa kami, mereka yang bersihkan dengan tangan sendiri," ujar seorang warga dengan nada tegas.
Sentimen negatif yang berkembang di luar sana dirasa sangat melukai hati warga yang melihat langsung kerja keras aparat di lapangan. Warga menantang para pengkritik untuk datang langsung dan merasakan kondisi di lokasi bencana.
"Mereka itu tidak pantas banyak cakap bilang TNI-Polri lambat. Coba yang 'besar cakap' itu datang sendiri ke Aceh Tamiang. Masuk ke Desa Babo, Sunting, Serba, Sulum, Juar, Pematang Durian, dan Sekumur. Lihat kondisi kami di sini! Pasti mereka yang banyak bicara itu tidak akan mau mengotori tangan untuk membersihkan desa kami," cetus warga lainnya dengan raut wajah kecewa.
Warga menegaskan bahwa keberadaan TNI dan Polri justru menjadi tumpuan harapan di tengah masa sulit.
"Jangan bebani kami yang sedang tertimpa musibah dengan kegaduhan isu. TNI dan Polri ada di sini pagi, siang, dan malam. Mereka menjaga kami, membantu kami, bahkan saat ada warga yang sakit, mereka yang paling cepat mengevakuasi dan menangani."
Pantauan di lapangan menunjukkan kehadiran seragam loreng dan cokelat di hampir seluruh fasilitas umum yang terdampak. Sinergi ini menjadi bukti nyata bahwa negara hadir di tengah masyarakat Aceh Tamiang.
Warga berharap pihak-pihak yang melontarkan kritik tidak berdasar untuk berhenti memperkeruh suasana. Fokus saat ini adalah pemulihan infrastruktur dan kesehatan warga, bukan saling menyalahkan tanpa melihat fakta di lapangan.

