Banjir Dahsyat Renggut 57 Nyawa, Ratusan Ribu Warga Terusir dari Rumah
Aceh Tamiang, IMC – Bencana hidrometeorologi terburuk dalam sejarah satu dekade terakhir telah meluluhlantakkan Kabupaten Aceh Tamiang. Hingga Sabtu siang (6/12) pukul 12:00 WIB, Posko Terpadu Penanganan Banjir melaporkan situasi yang kian mencekam di mana seluruh kecamatan di wilayah ini total 12 kecamatan telah terendam air, melumpuhkan total aktivitas kehidupan masyarakat.
Data sementara yang dihimpun menunjukkan angka korban jiwa yang menyayat hati. Sebanyak 57 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 22 warga lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian intensif tim SAR di tengah arus deras yang belum surut. Sebanyak 18 orang lainnya kini menjalani perawatan akibat luka-luka.
Banjir ini telah memicu krisis kemanusiaan masif. Sebanyak 262.087 jiwa terpaksa meninggalkan harta benda mereka dan mengungsi ke posko-posko darurat yang tersebar di titik aman. Sementara itu, 36.838 jiwa lainnya memilih bertahan di sisa-sisa bangunan atau lokasi yang dianggap masih bisa dijangkau, meski dalam kondisi yang sangat terbatas.
"Ini bukan sekadar genangan air, ini adalah tragedi kemanusiaan. Dua belas kecamatan terdampak penuh, infrastruktur vital lumpuh, dan ribuan saudara kita kehilangan tempat bernaung," ungkap perwakilan Posko Terpadu Penanganan Banjir Aceh Tamiang dalam keterangannya.
Derasnya terjangan air tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menghantam keras infrastruktur fisik. Tercatat 2.262 rumah warga rusak, dengan 780 unit di antaranya mengalami rusak berat hingga tak lagi layak huni.
Fasilitas umum yang menjadi tumpuan warga pun tak luput dari kerusakan:
Pendidikan: 54 fasilitas pendidikan rusak (3 rusak berat), mengancam masa depan sekolah anak-anak Tamiang.
Kesehatan: 40 fasilitas kesehatan terdampak, mempersulit penanganan medis di masa krisis.
Ibadah: 33 sarana ibadah rusak (2 rusak berat).
Pemerintahan: 32 gedung perkantoran rusak, satu di antaranya hancur berat.
Akses: 1 jembatan vital dilaporkan putus/rusak berat, memutus nadi transportasi antarwilayah.
Saat ini, tim gabungan terus berupaya menembus lokasi-lokasi terisolir untuk mendistribusikan logistik dan mengevakuasi warga yang masih terjebak. Status tanggap darurat terus diberlakukan seiring dengan upaya pemulihan yang diprediksi akan memakan waktu panjang.
Rekapitulasi Data Sementara (Per 6 Desember 2025, 12:00 WIB):
Wilayah Terdampak: 12 Kecamatan (100% Wilayah)
Meninggal Dunia: 57 Jiwa
Hilang: 22 Jiwa
Mengungsi: 262.087 Jiwa
Total Rumah Rusak: 2.262 Unit (780 Rusak Berat).
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan jiwa di atas harta benda. Bantuan logistik, obat-obatan, dan tenaga medis sangat dibutuhkan segera untuk mencegah krisis susulan di pengungsian.
