Mas Wedana Nitisandiraharjo Ikuti Garebeg Besar 2025 di Karaton Yogyakarta

 

Dr. Eko Budisusanto, Sosok di Balik Garebeg Besar yang Menyatukan Profesi dan Tradisi. 

Jogjakarta, IMC — Di tengah kesibukannya sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Dr. Eko Budisusanto, SH, MH, kembali ke tanah kelahirannya untuk memenuhi panggilan budaya. Pria yang belum lama ini menerima gelar Mas Wedana Nitisandiraharjo dari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat itu turut ambil bagian dalam prosesi Garebeg Besar 2025 yang digelar hari ini, Sabtu (7/6/2025), di Yogyakarta.

Garebeg Besar merupakan salah satu upacara adat paling sakral di Karaton Yogyakarta yang diselenggarakan untuk memperingati Idul Adha 1446 Hijriah. Prosesi dimulai sejak pagi hari, menyusuri kawasan Masjid Gedhe Kauman, Dalem Mangkubumen, Kepatihan, hingga Pura Pakualaman.

Dari kiri ke kanan KRT Sinduhadiningrat (Kanjeng Sinar), KRT Wijoyo Pamungkas dan Mas Wedana Nitisandiraharjo

Sebagai Wedana Reh Keprajan, kehadiran Dr. Eko bukan sekadar bentuk penghormatan pribadi, tetapi juga wujud pengamalan nilai-nilai budaya yang diwarisi sejak kecil. Ia resmi dikukuhkan sebagai abdi dalem dalam prosesi resmi Karaton dua bulan lalu.

“Upacara Garebeg merupakan tradisi agung Karaton yang sarat makna spiritual dan historis. Kata 'garebeg' berasal dari 'grebeg' atau 'gerbeg' yang berarti hembusan atau gemuruh angin—simbol pergerakan yang mengiringi raja atau pemimpin,” tutur KRT Sinduhadiningrat, Wakil Penghageng II Kawedanan Puroraksa. “Garebeg pertama kali digelar oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I dan kini menjadi momentum penting dalam menyampaikan hajad dalem kepada rakyat melalui gunungan sebagai simbol kemakmuran dan berkah dari raja kepada kawula.”

Dalam satu tahun, Karaton menyelenggarakan tiga kali Garebeg: Garebeg Syawal (1 Syawal) untuk Idul Fitri, Garebeg Besar (10 Zulhijah) untuk Idul Adha, dan Garebeg Maulud (12 Rabiulawal) untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tahun ini menjadi kali pertama Dr. Eko terlibat langsung dalam Garebeg Besar sebagai Mas Wedana Nitisandiraharjo. Kehadirannya menarik perhatian kalangan internal Karaton, terlebih karena ia juga menjalankan tugas sebagai penegak hukum di ibu kota.

“Kami sangat menghormati dan bangga atas komitmen Mas Wedana Nitisandiraharjo. Di tengah tanggung jawab besar sebagai jaksa, beliau tetap meluangkan waktu untuk aktif dalam kehidupan budaya Karaton,” ujar KRT Wijoyo Pamungkas, Carik Perintah Hageng Karaton. “Ini adalah teladan nyata bahwa seorang abdi negara juga bisa menjadi penjaga tradisi, tanpa mengurangi integritas profesional.”

Kepada media, Dr. Eko menyampaikan bahwa keterlibatannya dalam tradisi Karaton bukanlah bentuk simbolik belaka, melainkan amanah budaya yang harus dijalankan dengan sepenuh hati.

“Saya merasa sangat terhormat bisa turut serta dalam Garebeg Besar sebagai bagian dari keluarga Karaton. Ini bukan hanya penghormatan terhadap tradisi, tetapi juga pengingat bahwa nilai-nilai luhur dan spiritualitas budaya Jawa harus senantiasa dijaga dan dirawat, bahkan oleh kami yang bekerja di ranah publik dan hukum,” kata Dr. Eko.

Figur seperti Dr. Eko menunjukkan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan. Di tengah tuntutan profesionalisme sebagai jaksa, ia tetap teguh pada akar budayanya. Pesan ini menjadi relevan bagi generasi muda: menjadi modern tak harus meninggalkan jati diri budaya.

Garebeg Besar 2025 dipastikan berlangsung khidmat dan semarak, menjadi ruang bertemunya rakyat, abdi dalem, dan para tamu kehormatan Karaton dalam merayakan hari besar Islam yang dibalut dalam kekayaan budaya Jawa.

Dari Sawah ke Karaton

Dr. Eko Budisusanto lahir dan besar di pedesaan Yogyakarta dari keluarga petani. Sejak kecil, ia terbiasa membantu orangtua di sawah sebelum berangkat sekolah—sebuah pengalaman yang menanamkan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan kesederhanaan dalam dirinya.

Lulus sebagai doktor ilmu hukum, Eko memulai karier kejaksaan dari bawah. Ia pernah bertugas di berbagai daerah seperti Malang, Surabaya, dan Cirebon, hingga akhirnya menjabat di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Di lingkungan kejaksaan, ia dikenal sebagai sosok yang tegas namun humanis, profesional namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Kini, dengan peran ganda sebagai abdi negara dan abdi budaya, Dr. Eko Budisusanto meneguhkan dirinya sebagai simbol harmoni antara dedikasi profesional dan kecintaan terhadap tradisi leluhur. (Muzer)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال