Ketua PCM Sirampog: Pesantren Harus Menjadi Wadah Pencetak Kader Unggul Persyarikatan



Brebes, Jateng | IMC – Pondok Pesantren Muhammadiyah ‘Aasyiqul Qur’an Sirampog Brebes menggelar Wisuda, Pelepasan Santri Kelas IX Angkatan ke-4 sekaligus Tabligh Akbar di Halaman Asrama Puteri, Sabtu (1/6/2024/23 Zulkaidah 1445 H). 

Ketua PCM Sirampog Brebes. H.Arifin, S.Pd memberikan sambutan sekaligus membuka acara Wisuda, dalam kata sambutannya  beliau menyampaikan bahwa terdapat 19 santri yang akan dilepas lalu dikembalikan kepada orang tuanya. 

“Perjuangan kalian belum berakhir sampai di sini namun perlu dilanjutkan dengan melanjutkan pendidikan selanjutnya, sehingga kalian akan dapat tetap menjaga ilmu yang telah dimiliki dan mampu lebih berkembang dan mumpuni keilmuanya. Bekal yang kalian peroleh selama tiga tahun adalah modal awal untuk semakin menguatkan pembangunan jatidiri santri dengan terus mempertajam keilmuan, terutama ilmu alat”, tegasnya.

Sementara itu, Solihin, SE, ME selaku Ketua PRM Sirampog Brebes mengingatkan, bahwa wisuda sekaligus pelepasan ini hanyalah berpisah fisik, bukan berpisah batin.

“Apa yang diterima selam tiga tahun itulah hadiah terindah untuk diri sendiri dan kebanggaan bagi orang tua dan dewan asatidz. Teruslah belajar ke jenjang berikutnya agar kelak menjadi kader persyarikatan cerdas, kuat, beradab dan mumpuni”, katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren ‘Aasyiqul Qur’an Sirampog, Abdul Aziz menyampaikan, bahwa santri kelas IX angkatan ke-4 yang dilepas berjumlah 19 orang, terdiri dari 5 santriwan dan 14 santriwati.

“Alhamdulillah pada tahun ini, Pondok Pesantren Muhammadiyah ‘Aasyiqul Qur’an Sirampog Brebes semakin diminati oleh masyarakat. Hal ini terlihat jumlah santri yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dan persebarannya pun semakin melebar sampai Kabupaten Tegal. Di antara 19 santri yang akan diwisuda dan dilepas tersebut ada yang telah hafal 12 Juz. Selain menghafal al-Qur’an dan matan Tajwid, santri juga belajar kitab-kitab Turats (Kitab Kuning) seperti Matan al-Ajurumiyah, Safinatun Najah, Arbain Nawawi, Arabiyah Baina Yadaik, dan juga Fiqih Tarjih Muhammadiyah sebagai muqoror wajib. Hal ini selaras dengan slogan pondok yaitu Pondoknya Para Pecinta Quran dan Bahasa Arab,” ujarnya.

Ning Rusmiati yang didaulat mewakili Wali Santri sangat berterima kasih atas perjuangan dan pengawalan pembelajaran kepada santri yang telah dilakukan oleh seluruh dewan asatidz Pondok Pesantren Muhammadiyah ‘Aasyiqul Qur’an Sirampog selama 24 jam.

“Terima kasih kepada ustadz dan ustadzah atas jerih payahnya dalam kurun waktu 3 tahun yang menjaga anak-anak kami selama 24 jam full dengan pendidikan multitalenta yang sangat luar biasa. Selamat dan sukses kepada semua santri beserta wali santrinya dengan prestasi, hafalan, pembentukan karakter, skill dan kemandirian santri yang luar biasa. Teruskan belajar kalian dalam menuntut ilmu di pesantren berikutnya agar ilmu kalian semakin bermanfaat bagi diri sendiri, orang tua, masyarakat dan menjadi kebanggaan almamater dan dewan asatidz” tuturnya.

Acara yang berlangsung hikmat tersebut ditutup dengan Tabligh Akbar sekaligus Doa yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, KH.Muhammad Irzal Fadholi, S.Th.I, M.Pd, M.Pd.I. 

“Kalian para wisudawan adalah generasi emas harapan umat, persyarikatan dan bangsa yang akan selalu dinanti kehadiran dan kiprahnya, sehingga perlu bekal IJUK untuk mengistiqomahkan tekad dan menguatkan niat. Ikhlas adalah kunci pertama seorang santri dalam menimba ilmu. Juang adalah kunci kedua agar santri memiliki semangat juang dalam mencari ilmu sekaligus bekal untuk berkiprah dalam dunia dalam Islam melalui jalur persyarikatan Muhammadiyah. Ukhuwah Islamiyah adalah adalah kunci ketiga seorang santri dapat menyatukan pikiran dan gerakan kepada satu titik tujuan, yakni menjadi santri PontrenMu unggul, cerdas, berkeadaban dan mumpuni yang mampu menguatkan semangat juang untuk menjadi calon kader pemersatu yang menggembirakan, mencerahkan dan memberdayakan umat. Kunci keempat adalah kebebasan berpikir untuk mengantarkan santri berpikiran luas sehingga mampu menjadi solusi atas problematika umat”, terangnya.

Prosesi kegiatan wisuda dan pelepasan 19 santri Kelas IX tersebut semakin haru ketika para wisudawan membacakan ikrar santri dan mereka melakukan sungkem kepada kedua orang tuanya dan semakin syahdu sekaligus membanggakan saat dibacakan santri peraih berbagai prestasi serta pengharhaan terhadap Wali Santri terbaik yang diraih oleh Ibu Ning Rusmiati dengan iringan lagu Jasamu Guru, tutur Nurul Adam Arifin, S.Pd selaku salah seorang ustadz PontrenMuh ‘Aasyiqul Qur’an Sirampog.

“Alhamdulillah ada 7 santri yang mendapatkan penghargaan dalam bidang prestasi Akademik dan Hafalan. Mereka adalah Nik Atila Atasha Ramadhani (12 Juz), Arina Sabilal Mawa (11 Juz), Tifatul Bana Izzatul Islam (8 Juz). Sedangkan santri terbaik dalam hal kedisiplinan dan semangat belajar diraih oleh Inggil Juam Alifa (7 Juz) dan Aqila Alfatih (5,5 Juz). Sementara itu, Juara Baca Kitab (Qiroatul Kutub) diraih oleh Tifatul Bana Izzatul Islam sebagai juara 1 putra dan  Arina Sabilal Mawa sebagai juara 1 putri”, tambahnya.

Hadir pada acara tersebut, Ketua dan Pengurus LP2 PWM Jawa Tengah, Ketua PCM Sirampog, Ketua PRM Sirampog, PRA Sirampog, Sesepuh Muhammadiyah-Aisyiyah, Kepala SMP Mutu Sirampog seluruh Dewan Asatidz dan Wali Santri (Tarqum Aziz-JurnalisMu).

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال