Fungsi Biosaka dan Cara Pembuatannya


Brebes | Jateng, IMC – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes memberikan penyuluhan pembuatan biosaka di kegiatan Non Fisik TMMD Reguler 118 Kodim 0713 Brebes, kepada kelompok tani Desa Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Selasa (17/10/2023).

Selaku pemateri, Amirudin SP, Penyuluh Pertanian Muda Dintanhan Kabupaten Brebes menjelaskan dengan gamblang tentang keunggulan serta teknik pembuatan biosaka yang dapat dibuat sendiri oleh petani untuk meningkatkan produksi.

“Bio singkatan dari biologi, dan saka artinya dari. Jadi, biosaka artinya dari alam kembali ke alam,” bebernya.

Biosaka bukan merupakan pupuk atau nutrisi, melainkan sebuah elisitor atau sinyal yang dapat merangsang pertumbuhan dan berproduksi lebih bagus pada semua tanaman, termasuk tanaman padi sebagai tanaman mayoritas di Desa Kaliloka.

Biosaka juga tidak menggunakan mikroba atau proses fermentasi dalam pembuatannya.

Biosaka juga bermanfaat untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit, serta mampu menekan penggunaan pupuk NPK hingga 50 persen,” sambungnya.

Untuk proses pembuatan biosaka diawali dengan pemilihan minimal 5 jenis rumput-rumputan atau dedaunan yang sehat, sempurna, tidak terkena penyakit, dan warna daun rata.

Yang diambil adalah pucuk daun yang masih hijau, boleh diambil 2-4 daun dengan batangnya.

Untuk satu wadah dalam satu kali proses pembuatan, kandungannya adalah 5% bahan dan 95% air (2,5 ons rumput/dedaunan dalam 5 liter air).

“Beberapa contoh tanaman yang bisa digunakan adalah babadotan, tutup bumi, maman ungu, patikan kebo, meniran, anting-anting, dan daun singkong. Jangan ambil daun berduri agar tidak melukai tangan saat meremas,” tegasnya.

Selanjutnya, campurkan bahan dan air pada wadah yang telah disiapkan. Lakukan peremasan dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang pangkal bahan. Sekali meremas diikuti sekali mengaduk air ke arah kiri.

“Remas sampai selesai, tidak berhenti, tidak sampai hancur batangnya, tangan tidak boleh diangkat, tetap di dalam air, dan tidak dapat berganti orang. Lakukan proses ini selama 15-20 menit,” tandasnya.

Langkah selanjutnya adalah pisahkan air dengan ampas bahan, karena yang digunakan adalah air yang sudah bercampur dengan sari pati bahan.

Sebelum digunakan, simpan 3-7 hari di dalam wadah. Pembuatan biosaka dikatakan berhasil apabila mengeluarkan aroma yang wangi. Untuk biosaka yang sempurna bisa disimpan sampai 5 tahun.

“Penggunaan biosaka adalah dengan penyemprotan dengan nozzle kabut minimal 1 meter di atas tanaman dan tidak boleh berulang. Dalam 1 hektar lahan cukup 2-4 tangki sprayer,” imbuh Amirudin. (Aan/Red)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال