Konsultasi IAD, Jaksa Agung ST Burhanuddin: Kesederhanaan adalah Cermin Integritas Keluarga |
Jakarta,IMC- Jaksa
Agung ST Burhanuddin mengaskan menjadi pribadi yang menarik itu sangatlah
penting, karena pribadi yang menarik dalam hal ini bukan saja menarik secara
penampilan. Namun harus menarik juga dalam hal skill atau keterampilan, dalam
hal knowledge atau pengetahuan, dan dalam hal attitude atau sikap. Serta tidak
kalah penting adalah memiliki karakter mulia yang selalu mengucap syukur atas
semua yang telah diberikan selama ini.
Demikian
disampaikan Jaksa Agung saat hadir dan sekaligus memberikan arahan dalam acara Pertemuan
Konsultasi Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Pusat dan Ikatan Adhyaksa
Dharmakarini (IAD) Lingkungan Kejaksaan Agung yang berlangsung di Gedung Utama
Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (26/9/2023). Acara pertemuan konsultasi IAD
Pusat dengan mengangkat tema Menjadi Pribadi yang Menarik.
Jaksa
Agung menyampaikan tema “Menjadi Pribadi yang Menarik”,
sejalan dengan eksistensi para anggota IAD, yang harus menjadi salah satu
faktor pendukung utama optimalnya kinerja para Insan Adhyaksa di seluruh negeri.
Jaksa Agung
menjelaskan, menarik secara penampilan dapat dijaga dengan selalu
berolahraga, menjaga pola hidup sehat dengan selektif dalam memilih makanan,
dan pola tidur yang teratur. Selanjutnya menarik secara keterampilan,
salah satunya dengan memiliki keterampilan tertentu yang dapat dimanfaatkan dan
berguna bagi orang lain, seperti pintar dalam membuat kerajinan tangan ataupun
bercocok tanam.
Tak hanya itu, menarik
juga diperlukan dalam hal pengetahuan, Jaksa Agung menyampaikan hal ini pun
sangat penting karena selain sebagai istri, menjadi sosok ibu yang dituntut
mampu mengajarkan anak-anaknya, baik ilmu pengetahuan, ilmu agama maupun ilmu
lainnya, serta dapat berbagi pengetahuan untuk sekitar. Kemudian menarik
secara attitude atau sikap, ini merupakan hal yang sangat penting karena
semenarik apapun penampilan kita, secantik apapun paras kita, sepintar apapun
pengetahuannya akan menjadi tidak ada nilainya jika tidak didukung dengan sikap
yang terpuji.
Selanjutnya,
Jaksa Agung menyampaikan bahwa disadari atau tidak, istri menjadi kekuatan
penting dalam kehidupan suami, bukan hanya pelengkap, tapi ia adalah penentu
utama yang berperan besar bagi kesuksesan pekerjaan dan karir suami. Sejarah
telah mencatat, dibalik kesuksesan dan kebesaran seorang suami selalu ada sosok
istri yang setia menopang dan membantunya.
Oleh karenanya
keberadaan IAD dirasa bermanfaat sebagai wadah perkumpulan wanita-wanita hebat Istri
para insan adhyaksa, guna mendukung penguatan institusi Kejaksaan, khususnya
yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil, dan menjunjung
tinggi harkat dan martabat serta keluhuran bangsa dan budaya Indonesia.
“Semangat Ikatan
Adhyaksa Dharmakarini selama ini selalu mendukung institusi Kejaksaan, sehingga
dapat menghasilkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap kinerja
Kejaksaan yang saat ini mencapai 81,2%. Presentase tersebut merupakan
capaian tertinggi Kejaksaan sepanjang sejarah,” ujar Jaksa Agung.
Atas capaian
tersebut, Jaksa Agung mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus
IAD Pusat dan Kejaksaan Agung beserta penyelenggara karena turut mendukung
kemajuan institusi Kejaksaan serta organisasi IAD, sehingga dapat memberikan
citra yang positif bagi institusi Kejaksaan di mata masyarakat.
Selaku Ketua
Pengawas IAD, Jaksa Agung selalu mendukung agar organisasi IAD tidak hanya
menjadi organisasi istri para pegawai Kejaksaan yang melaksanakan kegiatan yang
bersifat seremonial semata, melainkan secara aktif dan responsif melaksanakan
kegiatan yang berkontribusi nyata kepada para anggotanya dan secara umum kepada
organisasi Kejaksaan.
Jaksa Agung
berharap dengan pertemuan kosultasi ini, dapat memberikan sumbangsih pikiran
serta inovasi dalam memetakan setiap hambatan serta permasalahan, guna
mewujudkan IAD yang semakin baik ke depan.
“Kobaran semangat
Ibu-ibu sekalian di setiap kegiatan IAD, sangat mendukung penguatan dan
pengembangan organisasi, serta peningkatkan kualitas anggota, keluarga serta
masyarakat melalui berbagai kegiatan positif di bidang Kemanusiaan, Sosial
Budaya, Ekonomi dan Pendidikan,” ujar Jaksa Agung.
Oleh karena itu,
Jaksa Agung menambahkan, momentum ini dapat menjadi sarana untuk komunikasi dan
silaturahmi, sekaligus mendorong kreativitas anggota IAD dalam rangka
optimalisasi pelaksanaan peran dan rencana kerja IAD tahun ini.
Selain beberapa
hal di atas, Jaksa Agung mengingatkan kepada seluruh anggota IAD untuk
senantiasa menerapkan pola hidup sederhana, hindari gaya hidup hedon yang suka
memamerkan harta benda serta kemewahan.
“Hiduplah
sesuai kemampuan, jangan besar pasak daripada tiang. Pasak itu menjadi
besar dari pada tiang disebabkan karena gaya hidup dan tingkah laku yang
berlebih-lebihan, apalagi dengan adanya sikap suka pamer kekuasaan atas jabatan
yang dimiliki oleh suami, tentu cepat atau lambat akan mendatangkan mudarat
bagi karir suami, dan juga bagi nama baik institusi,” imbuh Jaksa Agung.
Jaksa Agung menegaskan,
Hentikan Gaya Hidup Bermewah-Mewahan! Ibu-ibu harus mendukung para suami
agar menjadi panutan bagi anak, keluarga dan lingkungan sekitarnya untuk
berperilaku hidup sederhana dengan menjunjung tinggi adab dan etika.
“Saya akan
menindak tegas, jika masih ada yang bergaya hidup mewah-mewahan dan pamer
kekuasaan, saya tidak akan segan mencopot jabatan suami saudara, hanya karena
pola hidup saudara yang suka memamerkan harta dan kekuasaan,” ujar Jaksa Agung.
Jaksa Agung mengingatkan
kepada seluruh jajaran IAD, kehadiran ibu-ibu sebagai istri itu untuk mendukung,
bukan untuk menghambat karir suami. Jaksa Agung tidak menghendaki ada istri
yang masuk atau ikut campur dalam urusan kedinasan suami, ibu-ibu sekalian
harus menjadi batu pijakan dan bukan batu sandungan bagi karir suami.
Menjelang tahun
politik, Jaksa Agung juga mengingatkan bahwa pada hakikatnya seluruh Insan
Adhyaksa memiliki hak politiknya masing-masing, namun tentu hak tersebut berada
di ruang pribadinya dan bukan berada di ruang institusi kejaksaan atau
organisasi IAD.
“Hak politik yang
dimiliki harus tetap disandarkan dengan sikap netral di dalam diri setiap Insan
Adhyaksa, karena kita adalah abdi negara dan abdi Masyarakat dimana netralitas
adalah KEHARUSAN!,” ujar Jaksa Agung.
Oleh karenanya, Jaksa
Agung mengimbau kepada seluruh jajaran IAD agar bersikap netral, sejalan dengan
arah kebijakan institusi Kejaksaan, serta turut menjaga organisasi IAD dan
seluruh kegiatan agar terbebas dan terlindungi dari infiltrasi segala bentuk
politik praktis.
Terakhir, Jaksa
Agung selaku pimpinan Kejaksaan sekaligus sebagai Ketua Pengawas IAD sekali
lagi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran IAD
yang telah dengan ikhlas mendarmabaktikan tenaga, pikiran dan waktunya demi
kemajuan organisasi IAD dan Institusi Kejaksaan.
“Semoga segala
usaha yang telah kita lakukan dapat menjadi ladang amal kita bersama, serta
mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi institusi Kejaksaan yang
kita cintai ini,” pungkas Jaksa Agung.
Hadir dalam acara
ini yaitu Ketua Umum Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Para Wakil Ketua Ikatan Adhyaksa
Dharmakarini Pusat, Kepala Pusat Penerangan Hukum, Asisten Umum dan Asisten
Khusus Jaksa Agung. (Muzer)