“Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang pintar, tapi orang yang gigih dan pantang menyerah." - Susi Pudjiastuti
"Kita harus berarti untuk diri kita sendiri dulu sebelum kita menjadi orang yang berharga bagi orang lain." - Ralph Waldo Emerson
"Peluang tidak terjadi. Kamu membuatnya." - Chris Grosser
Ketiga kata-kata motivasi sukses tersebut rupanya yang membuat Serda Beni Ismawan, Babinsa Galuh Timur Koramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes dalam budidaya tanaman anggur.
Dengan ketekunan, kesabaran, dan semangat pantang menyerah, kini apa yang dilakukannya mulai menginspirasi masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Tonjong untuk ikut menanam tanaman anggur sebagai penyejuk rumah dan menambah penghasilan.
Serda Beni menuturkan, dipilihnya usaha menanam anggur dilatarbelakangi kecintaannya kepada tanaman yang bunganya unik dan buahnya eksotik itu, kemudian ingin rumahnya lebih sejuk dan hijau dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya, potensi ekonomis dari tanaman itu sendiri dengan modal yang minim serta cepat panen (berbunga umur 4-5 bulan dan matang buah pada 6-8 bulan).
Selain itu, buah anggur memiliki kandungan senyawa resveratrol yang dapat mencegah/memperlambat sel tumor/kanker serta memperlancar aliran darah ke otak, radiasi berbahaya seperti sinar UVA dan sinar UVB, memiliki kandungan lutein dan zeaxanthin yang dapat menjaga kesehatan mata serta dapat menghalau gelombang biru dari penggunaan gadget, juga memiliki kandungan senyawa antioksidan, quercetin, dan rutin, yang berfungsi menangkap radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan sel, protein, dan mengganggu metabolisme/keseimbangan tubuh.
Kemudian bagi yang dalam program diet/menurunkan berat badan, buah anggur merah sangat cocok untuk cemilan pengganti makanan, dari 100 gram buah terdapat 69 kalori.
Dari berbagai manfaat tersebut, bersama istrinya Nurulita Wijaya Kusuma Ningrum (33), Serda Beni mengawali menanam bibit anggur mulai 1 November 2022, dengan modal awal sekitar Rp. 3 juta untuk membeli bibit dan pembuatan green house depan rumah.
Untuk bibit sendiri didapatkannya dari mentornya yaitu Muhammad Lutfi M.Pd (Buniwah Grapes Grower) Dosen Bahasa Inggris UIN SAIZU Purwokerto, warga Desa Buniwah Kecamatan Sirampog, dan dari Jamal Guru Pertanian SMK Wicaksono asal Desa Benda Kecamatan Sirampog.
“Saat ini saya sudah memiliki beberapa varian tanaman anggur yaitu transfigurasi, livia, goz v, sugra 12, oscar, heliodor, new baikonur, nina quin, donetsky, jack salut, tamaki, veles, jupiter, harold, ketmon sofi, julian, akademik, dan ara 15,” bebernya, Senin sore (7/8/2023).
Seiring berjalannya waktu dengan keberhasilannya membuahkan anggur, banyak warga sekitar mulai ikut menanam tanaman merambat dengan umur yang tidak terbatas itu, kini dirinya mulai banyak menerima pesanan bibit anggur sehingga menjadi usaha utama bagi istrinya yang hanya merupakan ibu rumah tangga.
“Untuk bibit, bagian batang bawah menggunakan jenis anggur lokal jenis isabela dan red master sedangkan bagian atas disambung (grafting) dengan entres/pucuk anggur impor,” sambungnya.
Masih kata Beni, anggur bisa berbuah tiga kali dalam setahun jika perawatannya tepat yaitu media tanam dan nutrisinya bagus, cukup air, mendapatkan panas/sinar matahari minimal 6 jam, tanaman dipayungi plastik UV ketebalan 200 micron, sebaiknya gunakan sistem teralis dan para-para sebagai rambatan yang kuat pada saat tanaman berbuah.
Untuk mempersiapkan buah pasca panen, penuhi nutrisi pembuahan lalu pangkas cabang yang potensial membawa bunga anggur.
Untuk pemasaran buah dan bibit, Beni mengaku saat ini hanya cukup untuk memenuhi konsumen lokal saja, termasuk dari para anggota Komunitas Pengangguran Brebes Selatan yang diketuai H. Bisri asal Bumiayu. Selanjutnya Beni pun berencana untuk lebih mengembangkan usahanya itu di tanah yang lebih luas milik keluarga, dengan harapan bisa mencukupi permintaan pasar.
“Harga buah anggur berbagai varian rata-rata Rp. 125 ribu/kilo, begitu juga untuk bibit berukuran sekitar 70 cm Rp. 125 ribu,” tandasnya.
Kepada sesama prajurit khususnya, Beni mengajak untuk memanfaatkan pekarangan sempit untuk menanam anggur, karena dengan media polybag saja atau di dalam pot (tabulampot), mampu tumbuh subur dengan buah yang lebat jika perawatannya bagus.
“Dalam kehidupan rumah tangga pasti ada namanya masalah, terutama masalah ekonomi yang akan memicu terjadinya pelanggaran. Untuk itu, marilah memanfaatkan tempat yang ada untuk budidaya tanaman anggur sebagai penghias dan penyejuk rumah, gizi keluarga, dan mata pencaharian keluarga,” pungkasnya.
Beni menambahkan, dari hobi baru di luar jam dinas sebagai babinsa itu, justru saat ini dirinya malah menjadi mentor baru budidaya tanaman anggur di wilayah Kecamatan Tonjong, dan itu jelas sejalan dengan tupoksi pembinaan masyarakat (komsos kreatif) di bidang ketahanan pangan. (Aan/Red)