Brebes | Jateng, IMC – Dandim 0713 Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki ajak masyarakat tanam ribuan bibit mangrove di pesisir Pantai Desa Randusanga Kulon, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Senin sore (15/5/2023).
Turut berpartisipasi PJ. Bupati Brebes Urip Sihabudin SH.MH, Kapolres Brebes AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK, Ketua Pengadilan Negeri Brebes, Kepala Kejaksaan Negeri Brebes, Wakil Ketua DPRD Brebes Teguh Wahid Turmudzi SH, Kepala Dinas LH Brebes, Kepala Dinas PU Brebes, Kepala Dinas Pertanian Brebes, Kepala Dinas Pariwisata Brebes, Danlanal Tegal Yang Diwakili Letda Laut (P) Dwi Budi Christianto, Danlanud Jenderal Sudirman Purbalingga yang diwakili Kapten Tim Kes Edie Soeprapto.
Kemudian Ketua SAR Brebes, Kepala BPBD Brebes, Camat Brebes beserta jajaran Muspika, Kepala BPDASHL Pemali Jratun, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Tegal, anggota Satpol PP Brebes, anggota FKPPI Cabang Brebes, Anggota Hipakad Brebes, Pemuda Pancasila Brebes, Pemuda Panca Marga Brebes, Senkom Brebes, Paguyuban Kades Palu Besi Kecamatan Brebes, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXIII Dim 0713 Brebes, Serta Mahasiswa KKN UNNES Semarang.
Disampaikan Dandim melalui amanatnya di lokasi penanaman, bahwa di hari kedua ini 4 ribu bibit mangrove telah selesai ditanam dan merupakan lanjutan penanaman 5 ribu bibit mangrove pada 15 Maret 2023 lalu.
“Restorasi dan rehabilitasi hutan mangrove di seluruh wilayah Indonesia dilakukan setidaknya di 370 titik pesisir ini merupakan puncak penanaman mangrove nasional secara serentak,” paparnya.
Lanjutnya, dari 370 titik itu setidaknya telah berhasil ditanam sebanyak lebih dari satu juta seratus bibit mangrove.
“Tidak semua pantai di Indonesia memiliki tetrapod atau beton berkaki empat pemecah ombak untuk menahan laju abrasi pantai yang semakin tahun semakin memprihatinkan,” sambungnya.
Tentunya apa yang ditanam bersama kedepannya akan menjadi tanggul alami penahan air pasang laut penyebab rob dan abrasi pantai. Pasalnya, sudah banyak tambak petani (tambak ikan, udang, dan rumput laut) pesisir pantai kini telah hilang dan berubah menjadi pantai sehingga merugikan perekonomian masyarakat.
“Yang tak kalah penting dari hutan bakau adalah mengurangi pemanasan global (paru-paru lingkungan), menjaga kelestarian keanekaragaman hayati, menambah keindahan dan kesejukan obyek-obyek wisata pesisir, serta menciptakan lapangan kerja jasa wisata bagi warga sekitar, kemudian menambah pendapatan asli desa dan pendapatan asli daerah jika ditata dan dikelola dengan baik seperti di Obyek Wisata Dewi Mangrove Sari Desa Kaliwlingi Kecamatan Wanasari,” tandasnya.
Tentrem Basuki juga berharap agar restorasi dan rehabilitasi hutan mangrove itu bisa dilakukan di pesisir Kabupaten Brebes lainnya, karena Brebes mempunyai garis pantai yang cukup panjang untuk diselamatkan, yakni 60,7 kilometer lebih yang membentang mulai dari ujung timur Kecamatan Brebes sampai dengan ujung barat Kecamatan Losari (perbatasan Jawa Barat).
“Marilah bersama-sama kita jaga lingkungan kita dan kita jaga apa yang telah kita tanam ini sehingga generasi selanjutnya juga bisa menikmati keindahan dan keanekaragaman hayati yang ada pada saat ini,” pungkasnya. (Aan/Red)