Aceh Tamiang, IMC - Proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada Pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang dilakukan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Tamiang sudah mencapai 100 persen.
Ketua KIP Aceh Tamiang Ishak Ibrahim melalui Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Rusli kepada Indonesiamediacenter.com, Selasa (14/3/2023) di Karang Baru, mengatakan berdasarkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) di Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 211.638 orang.
" Alhamdulillah hari ini progres capaian Coklit sudah mencapai 100 persen," jelas Rusli.
Menurutnya kegiatan coklit ini digelar secara serentak se-Indonesia dimulai dari tanggal12 Februari-14 Maret 2023.
Untuk Aceh Tamiang sambungnya dari 216 kampung ada 912 Pantralih yang melaksanakan coklit, petugas pemutakhiran daftar pemilih atau pantarlih mendatangi satu per satu rumah warga untuk mencocokkan data pemilih termasuk mendata warga yang memiliki hak pilih namun belum terdaftar.
“Hasil coklit yang dilakukan petugas pantarlih akan dijadikan sebagai dasar pemutakhiran data pemilih. Melalui coklit tersebut diharapkan didapatkan data pemilih secara akurat pada Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya.
Rusli menjelaskan bagi warga yang telah didaftar mendapatkan tanda bukti berupa lembaran kertas berisi nama-nama anggota keluarga yang berhak menggunakan hak pilih. Sebagai tanda telah dilakukan coklit, petugas menempeli stiker di rumah yang didatangi.
“Bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang yang telah memenuhi syarat memilih dan belum terdaftar diharapkan segera mendaftarkan diri ke KIP supaya dapat menggunakan hak pilih pada pemilu mendatang,” ujarnya.
Rusli juga menjelaskan proses coklit yang kini terdigitalisasi lewat aplikasi e-Coklit berbeda dengan proses coklit pada Pemilu 2019 yang masih konvensional, proses coklit saat ini dilakukan secara digital.
"Data Coklit terekam secara langsung ter-update secara real time dan coklit yang dilakukan sudah selesai 100 persen secara e-cokilit. Data Coklit ini akan menjadi DPS disetiap TPS, " sebutnya mengakhiri.