Brebes | Jateng, IMC – Sertu Jawito Babinsa Dukuhturi Koramil 08 Bumiayu Kodim 0713 Brebes atau yang dikenal warga Kecamatan Bumiayu dan sekitarnya sering membina jasmani/fisik remaja masuk tentara, kini purna tugas dari dinas keprajuritan.
Tampak dirinya dilepas di Halaman Makodim Brebes dalam upacara korp raport yang dipimpin Kasdim Mayor Infanteri Drs. Abdul Asis Lallo, mewakili Dandim Letkol Infanteri Tentrem Basuki. Selasa (17/1/2023).
Disampaikan Kasdim, bahwa anggotanya tersebut selanjutnya memasuki MPP (Masa Persiapan Pensiun) atau masa yang diberikan kepada seorang prajurit yang akan mengakhiri masa dinas keprajuritannya/pensiun untuk tidak terlibat dalam dinas keprajuritan.
“MPP diberikan bagi seorang prajurit selama 6 bulan agar yang bersangkutan bisa mendapatkan pekerjaan di luar dinas atau ia bisa mandiri mengembangkan usaha sesuai dengan keterampilannya sehingga mendapatkan penghidupan yang layak di dalam masyarakat,” terangnya.
Mewakili pimpinan TNI dan keluarga besar Kodim Brebes, Asis Lallo memberikan cinderamata atas dedikasi anggotanya itu sampai dengan purna tugas.
Sementara disampaikan Sertu Jawito sendiri, bahwa selepas berdinas dari Koramil 08 Bumiayu, sebisa mungkin dirinya tetap akan meluangkan waktunya dengan membimbing remaja desa di wilayah Brebes selatan untuk menjadi prajurit.
Pasalnya, ada setidaknya 127 pelajar gabungan dari wilayah Kecamatan Sirampog, Tonjong, Paguyangan, Bantarkawung, dan Bumiayu, yang masih meminta dilatih jasmani. Mereka rata-rata kelas 2-3 SMA.
“Selain mendapatkan kepuasan batin jika ada remaja yang akhirnya diterima menjadi TNI, tentunya ikut berlatih fisik bersama mereka akan menjaga kebugaran fisik saya,” ujar bapak 3 anak itu.
Jawito mengaku, setidaknya sudah ada 10 anak lebih yang sudah menjadi TNI dan 3 anak menjadi Polisi.
Sebagai putra daerah Desa Dukuhturi Bumiayu, kesibukan lain Jawito setelah pensiun yaitu melanjutkan melatih SSB (Sekolah Sepak Bola) Bhineka Nusantara Bumiayu dan SSB Tunas Dhaha Desa Negaradaha.
Ia juga akan melanjutkan karier kepelatihannya ke tingkat lisensi C nasional karena saat ini ia sudah berlisensi D nasional.
Tak lupa sebagai manusia biasa ia minta maaf jika ada kesalahan dan kekhilafan selama membina desa atau bergaul dengan sesama. (Aan/Red)