Dosen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB University Perkenalkan Budidaya Padi SRI yang Hemat Air di Sumba Timur




Jakarta, IMC
- Dosen IPB University dan Universitas Gadjah Mada (UGM) ujicoba budidaya padi System of Rice Intensification (SRI) di Mauliru, Kecamatan Kambera, Sumba Timur. Ujicoba difokuskan untuk peningkatan produksi dan efisiensi irigasi dengan menerapkan sistem monitoring lingkungan berbasis IoT (internet of things).

Mereka adalah Dr Chusnul Arif dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University dan Dr Bayu Dwi Apri Nugroho, dosen dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, UGM. Praktik tanam dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2022 dan panen pada 16 November 2022. Dalam proses budidaya, petani didampingi oleh tim peneliti UGM, Umi Hapsari dan Badi'atun Nihayah, khususnya dalam pengaturan air irigasi. Hasil panen menunjukkan peningkatan produksi yang sangat signifikan.

“Dari hasil uji coba, kami tidak menyangka bisa menghasilkan produksi yang sangat tinggi. Mudah-mudahan bisa direplikasi oleh petani lain tentu dengan dukungan dari pemerintah setempat,” tambah Dr Chusnul Arif.
Ia menjelaskan budidaya SRI ini lebih hemat bibit dan air. Kuncinya ada di sistem aerasi tanah. Dengan irigasi berselang, aerasi tanah dapat ditingkatkan sehingga oksigen tersedia cukup di daerah perakaran.

“Sumba Timur dikenal daerah yang terbatas sumberdaya airnya, sehingga air irigasi perlu digunakan lebih efektif dan efisien,” imbuhnya.

Menurut Hanis Hina Konda Namu, Ketua Kelompok Tani Setia Kawan, dengan sistem SRI diperoleh produksi 10.72 ton per hektar, jajar legowo 2-1 sebesar 9.97 ton per hektar dan konvensional 9.94 ton per hektar.  "Hasil ini merupakan hasil terbesar selama kami melakukan budidaya padi,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh penyuluh pertanian, Muslihin. “Selama puluhan tahun mendampingi petani, ini merupakan hasil produksi terbesar,” imbuhnya.  Pada panen raya ini, turut hadir Kepala Bidang Sumberdaya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sumba Timur, Umbu Raing. “Luar biasa hasil yang diperoleh dengan SRI, sistem ini harus direplikasi di tempat lain. Ketua kelompok tani di sini akan dijadikan pioneer untuk berbagi ilmu dengan petani lain,” ujar Umbu Raing.

Di tempat terpisah, hasil ujicoba ini juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Sumba Timur, Nico Pandarangga. “Hasil ini perlu dicatat dan direplikasi di tempat lain. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan pendampingan yang dilakukan perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” ujarnya. (CHA/Zul)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال