Jakarta, IMC - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mencatat sebanyak 310 korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur, Jawa Barat. Data tersebut masih akan terus diperbarui. "Ada tambahan 17 korban meninggal, jadi jumlah korban sampai hari ini sejumlah 310 jenazah dan korban hilang sebanyak 24 orang" kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers Jumat (25/11/2022).
Meski demikian, pihak BNPB beserta sejumlah elemen terkait masih melakukan pencarian. Di samping itu, BNPB juga mencatat korban luka-luka masih fluktuatif, yakni sebanyak 2.046 orang, pengungsi 62.545 orang, kemudian kerugian materi rumah rusak sebanyak 56.311 unit rumah. Jumlah korban jiwa bertambah 38 orang dari sebelumnya 272 orang pada Kamis (24/11/2022). Sementara korban dinyatakan hilang 24 orang. "Korban yang masih belum ditemukan adalah 24 orang. Nah 24 orang ini masih dicari terus, dan identitasnya 24 orang ini sudah jelas," kata dia.
Sementara untuk pencarian hari ini, Suharyanto menyebut tim sar gabungan menemukan 17 jenazah, 8 di antaranya sudah diketahui identitasnya. Sementara 9 orang lainnya belum teridentifikasi karena diduga warga dari luar Kecamatan Cugenang.
Dalam kesempatan ini, Suharyanto juga meluruskan informasi yang telah disampaikan sebelumnya. Dia menyebut pada Kamis (24/11/2022) korban meninggal bukan warga Cugenang adalah 7 orang.
Namun lantaran hari ini menemukan 9 jenazah yang tak diketahui identitasnya, maka dia meralat. Menurut dia, korban meninggal yang bukan warga Cugenang sejumlah 9 orang. "Ternyata yang ditemukan bukan 7, tetapi ada 9 jenazah. Nah 9 ini dimungkinkan adalah pelintas, warga di luar Kecamatan Cugenang dan ini masih diidentifikasi.
Mohon masyarakat sekitar Kecamatan Cugenang, seluruh Kabupaten Cianjur atau dari masyarakat dari luar Cianjur yang merasa ada anggota keluarganya hilang segera melapor," kata dia.
Dampak gempa tersebut terjadi di 15 titik kecamatan di antaranya, Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulon, Sukaluyu, Pacet, Gekbrong, Mane dan Haurwangi. (Rsh/red).