Brebes | Jateng, IMC – Banyak orang mengabaikan perilaku mencuci tangan setelah melakukan berbagai aktivitas, padahal menurut Journal of Environmental Research and Public Health, menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menghilangkan lebih dari 92 persen kuman penyakit (bakteri, kuman, dan virus) yang menempel di tangan.
Diare, disentri, flu, radang tenggorokan, masalah saluran pernafasan, meningitis, hepatitis A dan C (gangguan hati), iritasi kulit, gangguan usus, jerawat, tipes, cacingan, serta infeksi pada mata, adalah contoh beberapa penyakit yang masuk ke dalam tubuh lewat perantaraan tangan yang tidak bersih.
Lebih dari 5 ribu balita penderita diare meninggal setiap harinya di seluruh dunia sebagai akibat dari kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan. Oleh karena itu wajar jika kemudian PBB menetapkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) sedunia.
Salah satu tujuan dari kampanye HCTPS itu adalah untuk menurunkan angka kematian balita akibat perilaku sederhana seperti mencuci tangan, dan terbukti bahwa dari hasil penelitian para ahli, perubahan gaya hidup bersih itu berhasil mengurangi 50 persen angka kematian terkait penyakit diare.
Apalagi kebiasaan cuci tangan sebelum makan sangat perlu ditanamkan sejak dini agar kedepannya si anak terbiasa hidup bersih demi kesehatannya.
Seperti halnya yang diajarkan Ny. Esty Tentrem Basuki, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXIII Kodim 0713 Brebes, kepada Uwul atau Ayunira Wulan Pratisena, balita 2,5 tahun putri kedua Kopda Teguh. Jumat (14/10/2022).
“Kita ajarkan juga kepada Uwul untuk cuci tangan sebelum makan bubur kacang ijo setelah pelaksanaan senam pagi. Dengan cuci tangan memakai sabun maka kita juga tidak akan menjadi perantara penularan bibit penyakit kepada orang lain di sekitar kita,” ujar Esty.
Sambung Esty, dengan terkena air maka bagian tubuh kita itu juga akan menjadi segar.
Adapun manfaat lain dari mencuci tangan yakni dapat menghilangkan lemak dan kotoran yang menempel di tangan, tangan menjadi harum, dan tentunya menjadi contoh hidup sehat bagi anak-anak.
“Dengan perubahan pola hidup sehat sejak dini maka anak-anak kita itu nantinya pasti akan menularkannya kepada orang lain atau putra-putrinya kelak,” pungkasnya. (Aan/Red)