Jakarta, IMC- Badan Pendidikan dan Pelatihan ( Badiklat ) Kejaksaan RI menggelar peresmian sejumlah pembangunan atau revonasi sarana dan prasarana infrastruktur penunjang dilingkungan komplek Badiklat Kejaksaan RI, Ragunan, Jakarta Selatan.
Peresmian pembangunan Gedung Pos Damkar ( Pemadam Kebakaran
) dan Adhyaksa Mart, Pembanguna tugu Wakil Jaksa Agung dari masa kemasa,
Renovasi Museum Kejaksaan RI, dan Pembangunan Gedung Ikatan Adhyaksa
Dhramakarini ( IAD ) dilingkungan Badiklat Kejaksaan RI oleh Kepala Badan
Diklat Kejaksaan RI, Tony Spontana, Jumat ( 4/02/2022 ).
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti
dan pemotongan pita serta pemotongan tumpeng oleh Kabadiklat Kejaksaan RI, Tony
Spontana sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam kegiatan ini turut mendampingi Kabadiklat yaitu, Sesbadiklat Jaya Kesuma, Kapusdiklat Mapim Andi
Iqbal, para pejabat eslon III dan IV dilingkungan Badiklat serta Ketua IAD
Bidang Badiklat Eva Spontana beserta Ibu Ibu pengurus IAD lingkungan Badiklat.
Pada kesempatan yang baik ini turut hadir dari unsur
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan, Kasudin Damkar Jakarta
Selatan Helbert P Lumban Gaol, Kasektor ( Kepala seksi sektor ) Damkar Pasar
Minggu Muhammad Arief, turut serta hadir 40 personil pasukan Damkar wilayah
Pasar Minggu, serta turut hadir juga Camat Pasar Minggu Arief
Wibowo dan PLT Lurah Ragunan Gita Puspitasari.
Kabadiklat Kejaksaan RI Tony Spontana menyampaikan bahwa pembangunan Pos Pemadam Kebakaran di lingkungan Badiklat Kejaksaan ini telah mengingatkan pada peristiwa tragedi kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung yang terjadi pada Agustus 2020 lalu.
“ Tentu Kita belum melupakann kepedihan sepenuhnya ya tragedi
tanggal 22 Agustus 2020, ketika gedung utama Kejaksaan Agung di Blok M musnah, dikatakan musnah karena diratakan dari nol
dibangun kembali, Saya kira kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung bisa
dikatakan yang terbesar terjadi di DKI jakarta. Besar masif dan kerugiannya
lebih dari satu Triliun,” ujar Tony Spontana.
Terlebih gedung tersebut mempunyai nilai aset yakni gedung peninggalan
cagar budaya, itu tidak ternilai.
“ Nah kehati -hatian kita antisipasi dan penyediaan perangkat
pencegahan dan pengamanan kebakaran tentu menjadi relevan,” tambahnya.
Alumni PPJ (
Pendidikan dan Pembentukan jaksa-red ) tahun 1991 mengatakan berangkat dari Pengalaman
gedung Kejaksaan Agung yang terbakar habis maka ketika ada wacana dan saran
dari sesbadiklat untuk emmbangun Pos Damkar tentu berkomunikasi dengan Suku
Dinas Kebakaran Jakarta Selatan.
“ Untuk menggunakan sebagian dari lingkungan Badiklat seperti
Pos Pemadam Kebakaran saya tidak terfikir dua kali, segera menyetujui,”
bebernya.
Menurut mantan Staf Ahli Jaksa Agung karena Lingkungan Badiklat lebih besar dari lingkungan Kejaksaan Agung.
“ Badiklat Kejaksaan area 4,5 hektar disini, lebih luas
kurang lebih satu hektar dari lingkungan Kejaksaan Agung, oleh karena sangat
beralasan Badiklat Kejaksaan dilengkapi perangkat pencegahan dan antisipasi terjadinya bencana kebakaran,” tutur mantan
kajati DKI jakarta sembari menambahkan hal ini mejadikan antisipasi resiko
dilingkungan Badiklat.
Ketika dirinya mendapat amanah untuk memipin lebaga ini dia
ingin merubah lanscapnya di Badan Diklat, karena sejatinya yang utama dan
paling utama adalah kenyaman bekerja.
“ karena sejatinya yang utama adalah bagaimana membangun
lingkungan tempat kita bekerja itu semakin nyaman untuk meningkatkan keselamataan keamanan dan
kenyamanan,” terangnya.
BANGUN PEDESTRIAN
Sementara Pagar Badiklat yang dulu sangat mepet dengan jalan
raya hingga tidak ada pedestrian ( pejalan kaki-red ) dan tidak ada jarak sejengkalpun,
sementara semakin hari smakin lalu lintas disini manusia dan kendaraan semakin
padat. Dan tentu ini mengurangi kenyamanan, Oleh karena itu ini adalah wujud
dari kolaborasi antar kementrian lembaga dan pemerintah daerah .
“ Kami istilahnya mewakafkan bukan hibah dan bukan pemindahan
tangan ini, mewakafkan 350 meter kali kurang lebih 61 meter untuk pembangunan
trotoar pedestrian, dan itu ternyata sangat signifikan manfaatnya yang dirasakan
sendiri oleh para pengguna jalan dan masyarakat sekitar,”
“ Selain tentunya menambah indah dan rapi,” imbuhnya.
Kabadiklat kembali menegaskan dengan tersedianya Pos Pemadam
Kebakaran ini selain membawa manfaat bagi jajaran Kejaksaan ( Korps
Adhyaksa-red ) juga membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
“ Jika terjadi resiko kebakaran dilingkungan kita, ini
sinsayaallah membawa pahala, tidak perlu sempurna untuk menjadi lebih baik,
oleh katena itu Pos yang ada tersedia sarana dan prasarana menunjang lainnya
jika dirasakan belum sepenuhnya memenuhi syarat dari kacamata, tapi setidaknya
ini menjadi bahwa Pos Dakmar di Badiklat hari ini diresmikan sekaliogus
pedestrian yang bermanfaat bagi masyarakat dilingkungan Jakarta Selatan,”
jelasnya.
Kita punya tujuan bahwa antisipasi terhadap terjadinya
bencana kebakaran dan bencana bencana lain yang perlu ditanggulangi dan
diselamatkan dari korban jiawa dan harta benda. Maka, demi melihat ada bbrpa
space dibadiklat yang bisa kita kerja sama kan dengan dinas pemadam kebakaran
dan dinas penyelamatan, maka areal ini kami persembahkan walaupun secara legal
tidak ada pemindahan kepemilikan tapi kita persembahkan ini untuk digunakan
sebagai pos pemadam kebakaran.
Tadi kepala dinas provinsi menjelaskan bahwa pos ini ada dua
mobil pemadam kebakaran yang stand by disini nanti secara operasional akan
dikelola oleh kasudin Jakarta Selatan. Namun akan dipersembahkan juga untuk
seluruh masyarakat DKI, tidak hanya Jakarta Selatan.
Semoga tidak ada bencana kebakaran selama pos ini berdiri
dan tadi juga saya sampaikan bahwa selama pos ini ada disini saya berharap
mobil ini tidak akan pernah dipergunakan.
Sebagai pelopor hadirnya Damkar di Kejaksaan Kabadiklat
diminta untuk melakukan ini di Kejati
lain agar mengikuti jejak seperti Badiklat, karea belaja dari pengalaman
Kejaksaan Agung Kebakaran.
“ Sepanjang kita mempunyai ruang yang memadai untuk ada nya pos, kenapa tidak? tidak
ada salahnya. Karena apa? Keselamatan.
Kita masih sangat minim untuk membangun yang disebut MKKG (Manajemen
Keselamatan dan Kebakaran Gedung) mereka yang mempunyai itu hendaknya kita
dukung untuk membangun itu,”’ kata Tony Spontana kepada wartawan saat melakukan
kunjungan ke Pos Damkar yang terletak dipintu Selatan atau pintu ke tiga
Badiklat.
“ Kita tidak mempunyai kemampuan untuk menanggulangi
kebakaran, kita belum mempunyai perangkat teknologi yang memadai disetiap
gedung. Sedangkan dengan bertambahnya pertumbuhan masyarakat, maka resiko terjadinya kebakaran juga meningkat.,”
urainya.
Oleh karena itu, mudah-mudahan bagi satuan kerja lain yang
mempunyai cukup fasilitas untuk membangun pos ini tidak ada salahnya untuk
membangun.
GUBERNUR APRESIASI PEMBANGUNAN POS DAMKAR
Hari ini merupakan hari yang sangat berbahagia karena
apresiasi dan penghargaan setinggi tingginya kepada Kabadiklat dan jajarannya
karena hari ini Badiklat Kejaksaan RI meresmikan Pos Damkar dan pedestrian,
melalui asisten kepemrintahan provinsi DKI Jakarta menyaampaikan ucapan
terimakasih dan apresiasi dari Gubernur DKI Jakarta.
“ Ucapan terimakasih dan apresiasi dari pak Gubernur,” ujar Kepala
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta
Satriadi Gunawan yang mewakili Peprov DKI.
“Saya agak merinding karena semua lini saya pikir pak kaban
sudah membangun seperti Pos Pemadam Kebakaran dari segi kebencanaan, dari segi
sarana prasarana Pendistrian juga dilakukan, Museum sejarahnya dilaksanakan
juga, kenangan Wakil jaksa Agung juga dilakukan terus pembangunan gedung IAD
juga dilakukan, selain itu juga pembangunan Masjid karena sudah lama belum
direnovasi dan ini aduh bagian dari luar biasa amal ibadah kita,” katanya heran
di masa pandemi Covi-19 pembangunan di Badiklat terus dilakukan.
Pemprov DKI menyampaikan apresiasi dan ucapkan terima kasih
kepada Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI yang sudah menyiapkan pos pemadam
kebakaran tentu banyak sekali manfaatnya. “ Terutama tidak hanya untuk badan
diklat tapi juga bermanfaaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Mudah-mudahan
seperti yang disampaikan tidak ada kebakaran atau penyelamatan lainnya, hanya
untuk jaga-jaga saja,” katanya sembari berharap tidak terjadi kebakaran.
Sementara untuk terkait dengan pelatihan MKKG, pihaknya akan
mencoba simulasikan apabila terjadi kebakaran atau penyelamatan di diklat ini. “ Nanti kita akan lakukan latihan bersama,”
tutupnya.
Untuk diketahui kegiatan persmian sarana dan prasaran
pembanguna di badiklat Kejaksaan RI dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan
secara ketat. ( Muzer )