Warganet Keluhkan Belajar Sistem Daring: Kami Tak Selamanya Punya Uang Untuk Beli Kuota !!!



Tasikmalaya, IMC - Kebijakan pemerintah mengenai sistem pembelajaran online, tampaknya harus dikaji ulang dengan mempertimbangkan sisi sosial ekonomi masyarakat.

Berbagai keluhan ditumpahkan warga melalui media sosial, salah satunya adalah warga Tasikmalaya melalui akun FB Iik Anwar Nasihin.

Iik Anwar Nasihin mengeluhkan bertambahnya beban orangtua murid, baik dari segi beban ekonomi maupun kemampuan mengarahkan materi pelajaran, yang menurutnya bukanlah kapasitas orangtua murid.

Berikut ini adalah keluhan warganet Iik Anwar Nasihin:

"Kepada Yth. Bpk/Ibu Pemimpin Daerah dan Pusat. Saya mewakili Wali Murid seluruh Indonesia yang insya Allah satu suara. Tolong dengan sangat  "BUKA KEMBALI SEKOLAH UNTUK ANAK-ANAK KAMI".

Kami tidak semuanya paham dan ngerti cara belajar _online._  Kami tidak selalu punya uang untuk beli paket data. Dengan adanya belajar online, tidak membuat anak-anak kami mengerti dengan materi pelajaran, malah tambah bodoh, malas, tidak disiplin, bahkan yang lebih parah MEMPERCEPAT ANAK-ANAK INDONESIA  MENGALAMI KEBUTAAN DINI karena kebanyakan mantengin ponsel !!!

Apakah ini yang namanya SOLUSI? Bapak/Ibu Pemimpin yang terhormat. Tolong pertimbangkan lagi  kebijakan yang kalian ambil. Aktifitas kami dibatasi dengan ancaman Covid-19, sementara beratnya beban hidup kami seolah tak kalian peduli.

Jika sekolah masih terus ditutup, apa jadinya dengan anak-anak kami. Pasar  bebas ramai berkerumun, tanpa khawatir terpapar Covid, pantai dan tempat wisata dibuka, tempat hiburan dibuka,   pesawat penuh sesak dengan penumpang, mall  juga dibuka. Tapi kenapa SEKOLAH  DITUTUP hanya karena takut terpapar Covid?

Tolong Pak, Bu ... bukalah lagi sekolah kami, tempat anak-anak kami menuntut ilmu, tempat dimana anak-anak berinteraksi bertemu kawan dan guru-guru.

Sementara di rumah, kami sebagai orang tua sudahlah direpotkan dengan pekerjaan rumah,  kebutuhan sehari-hari, masih lagi direpotkan dengan  mengajarkan materi yang ada di buku tema kepada anak, yang notabene itu bukan kapasitas kami, karena memang itu di luar kemampuan kami.

Saya mohon kepada Bpk/Ibu yang terhormat, tolong BUKA ... BUKA ... BUKA SEKOLAH KAMI. Jangan sampai menunggu  kejadian yg tak diharapkan terjadi dan teralami di suatu saat nanti.
Terima kasih ..." (FB: Iik Anwar Nasihin)

Sebagaimana diketahui, pada pertengahan Juni lalu, pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem, mengeluarkan kebijakan untuk membuka kembali kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka.

Namun kebijakan ini hanya berlaku bagi wilayah yang berstatus zona hijau, atau zona aman penyebaran virus corona (Covid-19). Sementara, sekolah yang berada di wilayah berstatus zona merah, oranye, dan kuning penyebaran virus corona, tetap akan ditutup.
(Yeni)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال