Brebes
| Jateng, IMC – Kerja keras sudah mendarah daging dilakukan
oleh Koptu Paimo, Babinsa Koramil 06 Kersana, Kodim 0713 Brebes. Yang penting
halal dan tidak merugikan orang lain, itulah yang dikatakannya saat ditemui
Pelda Ujang, Ketua Penerangan Kodim Brebes di rumahnya, di Perumahan Dinas PG
Kersana. Senin (15/6/2020).
“Saya memasok ikan lele kepada para bakul (penjual) di
berbagai pasar di Kecamatan Kersana mulai tahun 2018 lalu. Untuk ikannya saya
ambil dari para petani di Cirebon dan di Brebes,” ungkapnya kepada IMC.Com.
Hasil dari kerja keras bersama istrinya Murniati (37),
cukup lumayan untuk menyekolahkan kedua putra mereka yaitu Pratama Rasya Naufal
Hafid (11), dan Muhammad Fadhil Thalah (6).
Paimo menjelaskan, setiap 3 hari sekali dirinya
mengambil ikan lele kepada para petani di wilayah Brebes dengan menggunakan
Tossa yang disewanya dari tetangganya, sedangkan dari Cirebon diantar langsung
ke rumahnya.
“Kurang lebih sekali ambil 4 kwintal dan habis dalam
waktu 3 hari di Pasar Kersana, Cigedog, Pasar di Kecamatan Banjarharjo dan
Pasar di Kecamatan Ketanggungan,” imbuhnya.
Untuk pengiriman ke para penjual di pasar-pasar
tersebut, Kopral Paimo melakukannya mulai sehabis sholat subuh sampai dengan
pukul 06.30 WIB dengan dibantu istri tercinta.
Paling jauh lokasi pengiriman dari rumahnya adalah di
Pasar Banjarharjo yang memakan waktu sekitar 20 menit.
Keterampilan dalam membaca peluang usahanya tersebut
didapatkannya di kampung istrinya, di Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom,
Kabupaten Klaten.
“Awalnya kecil-kecilan dan di Pasar Kersana dan
Cigedog saja, lama-lama sejumlah permintaan datang dari penjual eceran di Pasar
Ketanggungan dan Banjarharjo,” tandasnya.
Ditanya omset, Paimo mengatakan antara Rp. 8-10 juta
perbulan. Angka ini adalah dari keuntungan bersih per kilogram selama 1 bulan.
Setiap pengiriman, ia mendapatkan pembayaran cash
sehingga memudahkannya dalam perputaran usahanya. Termasuk pengambilan langsung
ke rumahnya yang dilakukan setiap hari oleh bakul di Pasar Banjarharjo.
Pengiriman dilakukan setiap hari kecuali saat Hari
Raya Idul Fitri. Pada saat bulan puasa sampai dengan H-3 Idul Fitri, permintaan
ikan lele bisa mencapai 2 kwintal di 4 pasar tersebut, sehingga menjadi bonus
kerja keras menghadapi lebaran dan untuk ongkos mudik ke Klaten.
Hari ini, pengiriman ke Pasar Banjarharjo 40 kg, Pasar
Cigedog 15 kg, Pasar Kersana 10 kg, Pasar Keganggungan 15 kg, dan tambahan ke
Pasar Kubangwungu 10 kg, serta 10 kg dari bakul di Pasar Banjarharjo yang
diambil langsung.
Sementara Murniati, menyatakan tak malu untuk membantu
suaminya mengantarkan ikan lele ke pasar-pasar tersebut. Termasuk ke beberapa
tempat kuliner pecel lele yang ada di wilayah kecamatannya dan di Kecamatan
Ketanggungan.
Murniati mengaku, harga per kilogram ikan lele untuk
Rumah Makan Sambel Layah yang sudah di fillet adalah Rp. 28 ribu, sementara
yang belum fillet adalah Rp. 24 ribu.
“Kami sedang menabung pak untuk membeli mobil pick up
untuk melancarkan usaha dan memangkas biaya transportasi,” ucap Murniati.
Sementara terkait dampak ekonomi dari pandemi virus
corona, ia mengaku omsetnya menurun sebesar 50 % dari sejumlah konsumen pasar
dan sejumlah warung-warung pecel lele yang tutup. (Aan/Red)