Kota Bekasi, IMC –
Warga RT. 01 RW.06 Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi
akhirnya menerapkan isolasi kemanusiaan untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19 di
wilayahnya.
“Langkah pertama yang
kami lakukan adalah memutus dua akses yang sudah saya sebutkan tadi,” ujarnya.
Faiz menjelaskan, pemutusan
dua akses dan penjagaan akses utama selama 24 jam ini agar pergerakan warga,
baik pendatang, tamu maupun warga RT. 01 dapat dipantau sehingga dapat meminimalisir
penyebaran virus corona di wilayahnya.
“Kami menempatkan petugas
jaga selama 24 jam dengan tiga shift. Shift pertama dari jam tujuh pagi sampai
jam tiga sore, shift kedua jam tiga sore sampai jam sebelas malam, shift ketiga
jam sebelas malam sampai jam tujuh pagi. Tujuannya adalah untuk menguatkan social
distancing yang sudah diterapkan oleh pemerintah. Mungkin kami tidak
maksimal tapi paling tidak dapat meminimalisir dan memantau arus keluar masuk warga,
tamu dan pendatang,” papar Faiz, mantan ketua RT. 01 RW 06 Kel. Harapan Mulya
yang menjabat selama dua periode lalu kepada wartawan IMC di pos RT. 01, Minggu
(5/4/20) pagi.
“Ketika kami memutuskan
untuk membentuk tim pencegahan virus corona, maka kami bersepakat sementara
kita tetapkan satu bulan. Mudah-mudahan dalam waktu satu bulan ini, virus
corona sudah musnah dari bumi Indonesia ini, sehingga tugas dari tim selesai
cukup satu bulan,” tutur pria pengusaha percetakan ini kepada wartawan IMC.
Ketika diitanya soal
anggaran untuk honor petugas jaga, operasional, sabun anti bakteri, hand
sanitizer, dan lainnya, Faiz menyebutkan semua dana bersumber dari hasil
gotong royong warga RT. 01 RW. 06 dan donasi dari para dermawan di lingkungan
RT. 01 RW 06.
“Itu satu poin yang
menyita perhatian kami, dan ini murni dari swadaya masyarakat. Kami apresiasi
kepada masyarakat yang ingin mendonasikan sebagian rejekinya melalui iuran
wajib dan juga sebagai donatur,” katanya.
“Jadi, kalau tidak ada
kepentingan kami himbau untuk tetap stay at home, jaga jarak tetap aman
di rumah saja, tetapi seandainya terpaksa harus keluar karena kepentingannya maka
kami himbau agar selalu mengenakan masker. Kemudian, kami mengurai setiap ada
kelompok massa yang bergerombol kami bubarkan, kami suruh pulang, itu edukasi
yang terus menerus kami lakukan,” jelas Faiz.
Faiz berharap, dengan
adanya situasi seperti ini, warga terbiasa untuk melakukan cara hidup sehat dan bersih,
rajin mencuci tangan dengan sabun dan tidak mudah panik. Ia sangat berharap
wabah covid-19 segera berakhir sebelum bulan suci ramadhan tiba.
“Mudah-mudahan pas di
posisi bulan Ramadhan virus ini sudah lenyap, dan kita dapat melaksanakan ibadah
dengan khusuk, tenang dan tanpa ada rasa ketakutan,” harap Fais.
“Saran saya, mari kita ikuti
anjuran pemerintah, mari kita ikutu anjuran orang-orang yang expert di bidang
kesehatan, yang pertama adalah di rumah saja, jangan panik, jaga jarak, tidak
keluar rumah jika tidak penting, mari kita berantas virus corona mulai dari
lingkup terkecil yaitu dari keluarga kita,” tutup Faiz mengakhiri wawancara
dengan tim IMC Bekasi.
Informasi terakhir, merujuk data yang diunggah https://corona.bekasikota.go.id/ per
5 April 2020 pukul 13:23 WIB, telah ada 488 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 194
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 54 pasien positif corona di Kota Bekasi, Jawa
Barat. (red)