Brebes
| Jateng, IMC – Mungkin angkatan perang negara Indonesia
kalah modernisasi alutsista dari beberapa negara maju dan memiliki teknologi
alutsista modern di dunia, namun kemampuan prajuritnya sangat disegani oleh
para tentara di dunia, bahkan pasukan khusus kita adalah salah satu yang
terbaik di dunia.
Menurut Global Fire Power di tahun 2019, Indonesia
masuk peringkat ke-15 dari 137 negara dengan militer terkuat di dunia, dengan
personel militer aktif sebanyak 435 ribu personel dan 540 ribu personel
cadangan. Untuk alutsista darat, TNI memiliki 418 tank, 1.131 kendaraan lapis
baja, 456 artileri dan 153 peluncur roket. Di udara memiliki 478 pesawat
terbang termasuk 41 jet tempur dan 197 helikopter. Sedangkan kekuatan maritim
memiliki 221 kapal perang yang terdiri atas 8 fregat, 24 korvet, 5 kapal selam,
139 kapal patroli dan 12 kapal penyapu ranjau serta 11 pangkalan perang.
Terlepas dari itu, untuk prestasi dunia, TNI yang
diwakili Angkatan Darat (AD), menjuarai kembali lomba menembak antar negara
yang ke-12 kalinya secara berturut-turut dalam Army of Skill Arms at Meeting
(ASAM) 2019 yang dilangsungkan di di Puckapunyal Military Range, Victoria,
Australia pada 26 Maret-2 April 2019 lalu. Capaian TNI-AD, menorehkan 21 emas,
14 perak dan 10 perunggu, dengan menyisihkan 20 negara lainnya.
Indonesia mengalahkan peringkat kedua selaku tuan
rumah, yaitu Australia, kemudian disusul Malaysia, Selandia Baru, Korea,
Amerika Serikat, Perancis, Kanada, Jepang dan Vietnam. Yang lebih membanggakan
lagi adalah mereka menggunakan senjata produksi dalam negeri dari PT. Pindad.
Seperti dikatakan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan
Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Candra Wijaya (2/4) lalu, bahwa prestasi
tersebut bukan hanya milik TNI saja, melainkan juga prestasi seluruh rakyat
Indonesia. Prestasi ini tidak diperoleh secara instan, namun karena latihan
intensif untuk memelihara kemampuan para penembak. Seperti halnya yang
dilakukan para anggota TNI dari satuan kewilayahan, Kodim 0713 Brebes.
Diungkapkan Dandim, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE,
“Walaupun bukan untuk prestasi, namun sebagai aparat teritorial yang merupakan
mata dan telinga TNI-AD di darat, kemampuan menembak tetap harus dipelihara dan
ditingkatkan,” ucapnya di Lapangan Tembak Yonif 407 Padmakusuma, Ujungrusi,
Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Jumat (23/8/2019).
“Walaupun bukan untuk prestasi, namun minimal Babinsa
masih memiliki kemampuan jika membidik kepala kena bagian kepala, bukan kena
badan,” tandasnya.
Tampak ratusan anggota TNI Brebes, melaksanakan
Latbakjatri (Latihan Menembak Senjata Ringan) Triwulan III Tahun Anggaran 2019,
di lapangan tembak tersebut dipimpin Faisal Amri. (Aan/Red)