Brebes
| Jateng, IMC – “Apa yang kamu tanam akan petik,
maka tanamlah kebajikan walaupun itu sebutir padi”, itulah kiasan yang pantas
untuk menggambarkan bahwa sekecil apapun lahan tanam harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk mensejahterakan petani, dan bagaimana cara mendapatkan
keuntungan dengan mencintai lingkungan.
Sebagai dukungan terhadap ketahanan dan
peningkatan pangan di salah satu wilayah Kabupaten Brebes, Babinsa Koramil 14
Banjarharjo Kodim 0713 Brebes, Serda Sulis, terus melakukan pendampingan terhadap
petani padi di Demonstration Plot (Demplot) Koramil, di areal persawahan seluas
1 hektar milik Rasjan, warga Desa Cigadung. Selasa (25/6/2019).
Pengecekan rutin minggu keenam areal
percontohan/Demplot padi jenis ciherang dengan sistem jajar legowo serta
menggunakan pupuk atau Nutrisi Wijaya Kusuma ini, diperoleh data tentang
penambahan tinggi tanaman, jumlah anakan serta bulir padi sudah mulai berisi
dan banyak. Sementara kondisi pH tanah berangsur-angsur menurun sehingga mampu
menetralkan keasaman tanah sawah.
“Sebelum mengajak para petani, bukti harus
diberikan dulu di demplot yang ada di setiap Koramil, sehingga jika nanti sudah
tampak hasilnya maka petani diharapkan akan mengikuti,” katanya.
Ditambahkannya dari data yang diperoleh
dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) bahwa, ciherang ini memiliki banyak
keunggulan antara lain meliputi produksinya yang tinggi antara antara 6-7 ton
gabah/hektar, mudah perawatannya dan dapat dipanen pada umur 95-100 hari hari
pasca tanaman dari jenis lainnya yang memerlukan waktu sekitar 125 hari, cocok
ditanam di daerah kurang air saat padi menua, kerontokan sedang serta tahan
wereng coklat dan blast.
“Kita lihat nanti hasilnya saat panen.
Disini ciherang digemari karena rasa nasi yang pulen dan enak, pupuk juga lebih
hemat karena pemupukan baru dilakukan setelah padi berusia 30 hari,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, varietas padi ciherang
antara lain ciherang janger, jumbo, jonggol, SS, putih, super, dempo dan
ciherang 600. (Aanbrebes/Red).