Kartu Pra Kerja atau E-KTP



Kartu Pra Kerja atau E-KTP
oleh: Alamsyah, MR

Jakarta, IMC - Salah satu aneka kartu yang dijagokan Makruf Amin dengan senyum khas sang kyai tampak mengacungkan kartu Pra Kerja dalam debat ketiga 17 Maret  2019 dipastikan akan gagal diproduksi, sehingga dompet tidak jadi menebal, karena tak ada gunanya mencetak aneka macam kartu.

Betapa tidak, cukup satu e-KTP. Manfaatnya saja sudah maksimal dan multi, tentu di luar ekspektasi publik yang masih gaptek menjadi sesuatu yang mengejutkan.

Sandi Uno begitu tenang dan emosinya tertakar dengan baik, ketika menjelaskan begitu tepat dan terukur, apalagi di awal sudah memberikan prilaku santun dengan sapaan ke Ma'ruf selamat ulang tahun pak kyai. Meskipun telah usai 11 Maret lalu.

Masyarakat  yang berakal sehat pasti setuju. Tak perlulah pemerintah menghamburkan dana hanya untuk cetak kartu-kartu itu. Era revolusi industri 4.0 kok mikirnya masih cetak-mencetak multi kartu. .......!

Jawaban inilah diibarat  pemain bola, tampak sedang melakukan aksi tendangan jarak jauh yang langsung menghujam tanpa ampun ke gawang lawan. Sangat fantastis. !!!

Point ini E-KTP tentulah beda dengan era sebelumnya masih manual, kini e-KTP sudah dirancang sebagai kartu pintar digital. Karena sudah dilengkapi CHIP yang bisa diisi dengan informasi apa pun. Semua bisa dibaca card readers.

Dalam teknologi komunikasi digital dunia seolah tanpa ruang, kartu pintar ( cerdas ) menjadi hal yang dapat dikategorikan kebutuhan primer. Contohlah kartu telepon selular. Dengan satu kartu, pemilik bisa memperoleh berbagai manfaat. Tidak hanya untuk berkomunikasi. Tetapi juga untuk membayar aneka tagihan, pesan ojek online, dan lain sebagainya.

Sandi Uno malam itu menjelaskan soal kartu-kartu itu dengan baik. Sambil mengeluarkan KTP dari dompetnya. Spontan para pendukungnya mengacungkan E-KTP tampak camera cutting shot layar televisi.sambil bersorak dalam ruang hotel sultan,jakarta 

Debat ke tiga cawapres menuju pilpres dan pileg 17 April 2019, pertunjukan panggung bak debat rasa diskusi. Walau hanya 120 menit. Lewat pertunjukan inilah, aneka kartu yang dipamerkan Ma'ruf cawapres meniru gaya Jokowi, jadi kartu mati.
Terakhir, saatnya Indonesia memiliki dua pemimpin terbaik yang lahir dari rahim setiap ibu yang mendoakan anaknya. Bukan konglomerat maju bukan karena punya logistik dan kapital saja. 

Prabowo dan sandi adalah dua orang yang benar-benar memiliki kapasitas dan mau untuk bekerja, membawa negara ini ke arah yang lebih maju.

Begitulah.....atau mau melanjutkan dua periode rezim ini....
kembali berpulang pada kesadaran dan akal sehat sebagai Anak Bangsa yang dapat hidup saling berdampingan ( Bolimo karo somanamo Lipu ) kepentingan umum lebih utama daripada Pribadi....salam..!!! (Laotis)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال