Bimbingan dan Pelatihan Combine Harvester

Brebes  |  Jateng, IMC- Bintara pembina desa (Babinsa) Sertu Kamdani dari Koramil 17/Songgom mendampingi petani Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom ketika Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes beserta Perusahaan Futata dan Gunung Biru memberikan bimbingan pelatihan pengoperasian mesin Combine Harvester. Rabu (13/03/2019).


Pelatihan itu dihadiri diantaranya Staf Bagian Sarpras Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes M. Furqon, SP. Kabid Sarpras, Danramil 17/Songgom yang diwakili Bati Tuud, Kepala BPP dan Koorpro (Kecamatan Songgom, Bulalamba, Tanjung, Wanasari dan Losari), Kepala Desa Songgom Lor, PPL, Pendamping, Ketua Poktan/Gapoktan dan Tim Sosialisasi dari perusahaan Futata serta Gunung Biru.


Pelatihan teknis pengoperasian Combine Harvester kepada para petani didampingi langsung Babinsa Sertu Kamdani selaku pendamping petani Desa Songgom Lor, sebelum pengoperasian Combine Harvester ini akan bermanfaat untuk para petani, bahwa dengan mengoperasikan alat pemanen itu, para petani tidak perlu lagi memobilisasi banyak orang untuk memotong padi menggunakan sabit.

"Karena bulir-bulir padi yang sudah rontok pun tidak perlu diangin-anginkan lagi dan tidak perlu menghabiskan waktu selama berhari-hari untuk memanen," kata Sertu Kamdani.


Hanya dengan dua orang pekerja, lanjutnya, mesin Combine Harvester dapat memanen satu hektare sawah dalam delapan jam dengan 10 liter solar.


Apalagi, selama ini para petani kesulitan mendapatkan tenaga kerja dan ongkos upah untuk para pekerja yang semakin mahal dan teknik manual sering tidak efektif, karena banyak bulir padi yang jatuh sehingga dengan sistem kerja Combine Harvester, volume bulir-bulir padi yang terbuang dapat diminimalisir sesedikit mungkin.


"Hal itu dapat meningkatkan hasil panen dan taraf hidup serta kesejahteraan para petani. Kecepatan kerja mesin Combine Harvester sangat bergantung pada kondisi sawah, jika alat ini bekerja di bentangan sawah yang kering, kecepatannya akan lebih tinggi lagi, begitu juga sebaliknya," katanya.

Dari sisi operasional, kata dia, mesin Combine Harvester mudah dijalankan dan tidak diperlukan keahlian khusus. Kalau operator sudah bisa menjalankan, maka dia tidak akan kesulitan mengoperasikan mesin tersebut.

"Selain itu, mesin Combine Harvester mudah dirawat dan tergolong mesin yang standart, serta dalam perawatan mesin, agar mengacu pada apa yang menjadi arahan Team Teknis," katanya. (Utsm0713).

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال