Babinsa Koramil Wonotunggal Hadiri Peresmian Moshola Al Huda

Batang | Jateng,IMC - Danramil 08/Wonotunggal Diwakili Babinsa Koptu Hariyadi menghadiri Peresmian Moshola Al Huda oleh Wakil Bupati Batang dan sekaligus peringatan Isra’ Mi’raj di Rt 01/Rw 01 dukuh Wonotunggal, Desa Wonotunggal, Wonotunggal. Sabtu, (16/3 /2019) malam.
Hadir dalam acara peresmian dan Is’ra Mi’raj tersebut Wabup Batang Suyono, Camat Wonotunggal Himawan, Danramil diwakili Koptu Hariyadi Kapolsek ataupun yang mewakili Wakapolsek Agus, Kades Wonotunggal Ahmad Rohani, Jajaran perangkat desa, Kyai Fatoni Batang dan Ratusan para pengunjung.
Wabup Suyono dalam dalam sambutanya menyinggung permasalahan bahayanya narkoba dan menekankan untuk menjauhi narkoba, ingat awasi anak kita jangan sampai terkena bahkan sampai mengkonsumsi barang haram tersebut yang akan membuat mental anak kita rusak.
Target yang di rusak oleh para pengedar barang haram tersebut adalah kaum millenia yang secara tidak langsung akan menghancurkan negeri ini perlahan – lahan, karena apabila generasi milenial sudah bobrok mereka sudah tidak bisa berpikir jernih untuk berpikir tentang kemajuan bangsa ke depannya.
Lebih lanjut Wakil Bupati Suyono juga menyinggung permasalahan desa dalam hal ini adalah terkait masalah pajak yang wajib harus di bayarkan kepada pemerintah. Wabup menanyakan ke kades Wonotunggal berapa kewajiban pajak desanya tanya Wabup, spontan kades Ahmad Rochani menjawab kurang lebih 184 juta. Lanjut Suyono, Padahal berapa miliar uang yang di gelontorkan ke desa Wonotunggal. ” Saya mohon kesadaran masyarakat untuk taat membayar pajak,” Ucap Suyono.
Wabup Suyono dalam kesempatan itu juga meminta di doakan di dalam memimpin Kabupaten Batang ini supaya lancar tidak ada kendala, saya butuh dukungan dan partisipasi warga masyarakat. kita memerlukan dukungan kerja bersama dari seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Batang, tanpa adanya dukungan dari panjenengan semua kami bukan siapa – siapa.
Ia juga mencontohkan seperti mulut, bahwa mulut itu berada di depan untuk menyampaikan sesuatu hal yang dirasa perlu, jangan menyampaikan sesuatu hal di belakang dengan bahasa lain suudzon kepada seseorang. Sampaikan apa yang menjadi unek – unek panjenengan baik itu gagasan yang membangun ataupun kritik terhadap pemerintah. Jangan berbicara di belakang.
Suyono juga menekankan kepada kepala desa Wonotunggal untuk menyaring bener-bener warga yang membutuhkan bantuan, bukan orang yang sudah hidup berkecukupan masih menerima bantuan seperti bantuan beras. Pastikan bahwa orang yang mampu untuk di coret. ” jangan segan – segan untuk mencoret dari data orang miskin kalau sebenarnya dia mampu ngapain takut,” jelas Wabup Suyono.
Seandainya ada orang yang mampu tapi mereka masih mau meminta hak orang miskin biarkan saja karena belum ke buka hatinya.
Suyono menuturkan bahwa ” Pemimpin itu harus bertanggung jawab dan berani mengambil resiko, tapi tetep sesuai aturan yang berlaku dan tidak menabrak aturan,” pungkasnya.(pen-0736)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال