Brebes
| Jateng, IMC – Mahkota longsor yang pernah menjadi pemicu bencana longsor nasional dan
menimbun 14 hektar areal persawahan penduduk Desa Pasirpanjang Kecamatan Salem,
kembali longsor. Pada 22 Februari 2018 tahun lalu, musibah ini merenggut 18
jiwa (4 belum ditemukan sampai sekarang) serta merusak 52 pemukiman.
Kronologis
diuraikan Serka Wartono, anggota Intelijen Kodim 0713 Brebes serta aktivis
bencana di wilayah Salem, “Sekitar pukul 00.00 WIB, mahkota longsor lama di
tebing bukit setinggi 250 meter dengan lebar kurang lebih 100 meter yang berada
diatas mata air dan Sungai Cipangurudan, kembali mengalami longsor susulan
setelah satu tahun vacum. Sampai siang ini, matrial longsor berupa tanah, batu
bercampur air masih mengalir,” bebernya, Selasa siang (12/2/2019).
Lanjutnya,
perkiraan kerawanan adalah, jika intensitas hujan tinggi kembali datang,
dikhawatirkan banjir material akan berdampak pada jalan lama lintas Propinsi
Banjarharjo-Salem (zona merah) yang diperbaiki masyarakat secara swadaya dan
digunakan sampai saat ini oleh masyarakat akan terputus kembali.


“Kami
himbau kepada masyarakat yang berada di jalur longsoran agar lebih meningkatkan
kewaspadaaan. Jika hujan lebat, sebaiknya menjauh dari zona berbahaya dan
mengarah ke jalur evakuasi yang telah ditentukan dan dilatihkan,” tegasnya.
Tindakan
yang diambil saat ini, berkoordinasi dengan instansi terkait serta penjaga
portal jalan, agar di saat hujan deras portal jalan ditutup demi mengutamakan
faktor keselamatan pengguna jalan. Terlihat Wartono (kaos abu-abu) bersama
Jarwono, pegawai Perhutani KRPH Winduasri BKPH Salem, memantau situasi.
“Tidak
ada korban jiwa dalam kejadian ini. Tim gabungan juga mendapatkan jadwal
bergilir guna memantau perkembangan pergerakan tanah khususnya di mahkota
longsor atau hulu mata air Cipanggurudan,” imbuhnya. (Aan/Adin).