Brebes
| Jateng, IMC – Sebanyak 24 siswa dan siswi dari berbagai
sekolah SMA dan SMK di wilayah Kecamatan Larangan dan binaan Koramil 16
Larangan Kodim 0713 Brebes, dinyatakan menjadi keluarga baru Saka Wira Kartika
(SWK) setelah menempuh ujian 5 krida (navigasi
darat, pionering, mountaineering, penanggulangan bencana dan survival). Minggu siang (13/1/2019).
Edukasi survival yang diberikan berupa pengenalan
reptil dari KPRB (Komunitas Pecinta Reptil Brebes) Kecamatan Jatibarang,
khususnya pengenalan ular berbisa dan tak berbisa, cara menangkapnya dengan
tongkat kolong maupun sapu dan serok serta penanganan gigitan di lapangan.
Disampaikan pemateri, Azka (20) Ketua Komunitas, “Ciri-ciri ular berbisa dapat
dilihat dari morfologi maupun perilakunya. Kami membawa sanca besar dan kecil,
ular jenis lanang sapi, ular bajing serta cobra high venom dan welang dalam
aquarium, agar mereka lebih mudah membedakannya,” ungkapnya.
Lanjut
diterangkannya, pertolongan pertama gigitan ular di lapangan yaitu mengikat
anggota gerak yang tergigit dengan 2 tongkat atau kayu (bidai). “Restrict
motion atau membatasi gerak anggota badan yang terkena gigitan ular berbisa
agar racun tidak cepat menyebar selama proses
evakuasi mendapatkan anti bisa terdekat. Korban sebaiknya diberi minum air
putih yang banyak,” imbuhnya.
Azka juga menginstruksikan untuk meletakkan tempat gigitan lebih rendah
dari tubuh, membersihkan tempat gigitan dan menutup dengan kain kering bersih.
Jika di tangan, untuk melepas cincin atau jam agar tidak memperparah anggota tubuh
yang membengkak. “Longgarkan pakaian yang dipakai dan segera cari pertolongan
medis terdekat. Jangan menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah serta
menyedot bisa dengan mulut, karena sangat
berbahaya bagi penolong,” tegasnya.
Ditambahkannya,
hal yang tidak boleh dilakukan pada area gigitan adalah menggosok dengan balsam
atau zat kimia lainnya, membilas/mengompres dengan air baik panas atau es.
“Untuk, pemasangan torniket tidak dianjurkan, namun bisa dilakukan di bawah 30
menit pertama jika jauh dari anti-bisa dengan ikatan jangan terlalu keras,”
pungkasnya. (Aan0713/Adin)