Brebes
| Jateng, IMC – Perhutani PKBH Salem KPH Pekalongan Barat,
terus berbenah dalam upaya reboisasi wilayah hutan pinusnya di wilayah
Kecamatan Salem, pasca terjadinya longsor nasional yang merenggut 18 korban
jiwa di Desa Pasirpanjang 22 Februari 2018.
Empat jenazah tak ditemukan dalam peristiwa satu tahun silam dan 14 hektar persawahan penduduk tertutup material longsor dengan ketebalan antara 8-10 meter. Longsor diakibatkan terlepasnya tanah akibat tidak banyak akar yang mampu mencengkeramnya. Bencana alam memang tak bisa dihindari, namun yang mampu dilakukan meminimalisir longsoran serupa dengan penghijauan ribuan pine tree.
Dijelaskan Casro (41) Mandor Polter PKBH Salem
merangkap anggota tim BPBD Desa Pasirpanjang, warga Dusun Cibuhun Rt. 1 Rw. 3
Pasirpanjang bahwa, mitigasi dilakukan khususnya di lingkungan sekitar mahkota
longsoran lama atau di Bukit Labuhan Bulan petak petak 7 F seluas 7 hektar
(mahkota longsor baru yang sudah terdapat beberapa retakan tanah). “Sekitar
3.850 batang pinus ditanam pada November 2018 lalu bersama masyarakat Salem,
termasuk pemagaran areal tanam dengan kawat duri agar tidak dimakan ternak liar
warga,” terangnya, Sabtu (12/1/2019).
Di petak ini juga telah dipasang dua buah EWS (Early Warning System) guna mendeteksi dan
memberikan peringatan dini berupa sirine jika terjadi pergerakan tanah kepada 7
KK (23 jiwa) penduduk Dusun Jojogan dan puluhan di Cibuhun Desa Pasirpanjang.
Pasalnya, kedua dusun ini diprediksi berada di jalur longsoran.