Semarang | Jateng, IMC - Ambarawa merupakan salah satu tempat bersejarah yang penting dan fenomenal bagi bangsa Indonesia. Peristiwa besar perang antara pejuang yang dipimpin Pangsar Jenderal Soedirman dalam peristiwa Palagan Ambarawa dengan yang kondisi tentara pejuang (TNI AD) saat itu masih menggunakan persenjataan tradisional, namun mampu membuat tentara Belanda bertekuk lutut di Ambarawa.
Kemenangan yang didapat itu, karena didorong oleh semangat patrotisme yang membara yang terus dikobarkan dalam semangat perlawanan mengusir Belanda. Melihat situasi yang dihadapi dan kondisi medan di wilayah Ambarawa, Pangsar Jenderal Soerdirman berupaya mencari taktik jitu untuk melumpuhkan Belanda. Dengan menggunakan taktik Supit Urang (pengepungan rangkap dari dua sisi yang membuat musuh betul-betul terkurung dan tidak bisa keluar), tentara Belanda dapat dilumpuhkan. Peristiwa yang dikenal dengan Palagan Ambarawa ini membuat Belanda berpikir ulang untuk berperang melawan tentara Indonesia. Untuk itulah peristiwa Palagan Ambarawa telah menginspirasi TNI AD dan dijadikan sebagai Hari Juang Kartika (HJK) yang diperingati setiap tgl 15 Desember.
Tak hanya itu, peringatan "Hari Juang Kartika" juga merupakan suatu sarana untuk mengenang kembali sejarah lahir dan perjuangan TNI AD sehingga diharapkan dapat memupuk semangat dan jiwa korsa prajurit-prajurit TNI AD dalam meningkatkan pengabdian kepada negara dan bangsa. Peringatan Hari Juang Kartika tahun 2018 perlu dijadikan momentum strategis untuk introspeksi dan mengekspresikan diri tentang peran yang diberikan serta dalam rangka mewujudkan TNI AD yang profesional, berdisiplin tinggi, jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik yang prima," kata Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Zaenudin, S.H., M.Hum., Senin (3/12/2018).
Disoal peringatan HJK tahun 2018, Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Zaenudin, S.H., M.Hum., mengatakan, peringatan HJK tahun ini masing-masing Kotama/Kodam telah dan akan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti penghijauan, pengobatan gratis, karya bhakti, bhakti sosial dan lain sebagainya.
Secara terpusat, peringatan HJK akan dilaksanakan di lapangan Pangsar Sudirman, Ambarawa mulai tanggal 7 hingga 15 Desember 2018. Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pameran alutsista, festival band dan fun walk/bike/aerobic. Sedangkan pada puncak acara 15 Desember 2018 pukul 08.00 WIB akan dilaksanakan parade, terjun payung, drama kolosal, aksi beladiri, flypass pesawat helly, pengobatan gratis, bhakti sosial dan panggung hiburan.
“Semua dipersembahkan untuk masyarakat dan semua gratis. Masyarakat dipersilahkan datang dan mengikuti semua kegiatan, sambil wisata bersama keluarga sekaligus mengenang sejarah perjuangan bangsa ”, tegasnya.
Diterangkan Kapendam, pada pameran alutsista (7-10 Desember 2018) masyarakat dapat melihat langsung Helly Apache yang baru saja memperkuat alutsista TNI AD serta berbagai jenis Alutsista TNI AD lainnya sekaligus bisa berfoto bersama keluarga tercinta. Selain itu khususnya para generasi muda dapat belajar tentang alutsista dan tentang TNI AD.
Bagi para kawula muda pecinta musik dan yang mengaku dirinya anak band, silahkan buktikan di festival band yang akan digelar tanggal 8 Desember 2018. Semua bisa ikut ambil bagian untuk membuktikan bahwa grup band kalian adalah band terbaik dan layak menjadi idola masyarakat Indonesia.
Yang tidak kalah seru adalah kegiatan 3Fun (fun walk, fun bike dan fun aerobic) yang akan digelar hari Minggu, 9 Desember 2018. Acara santai yang digelar untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat ini bakalan tambah seru karena panitia juga telah menyediakan berbagai doorprise, imbuhnya.
Ditambahkan Kapendam, semua kegiatan yang digelar nanti merupakan wujud syukur dan bhakti TNI AD kepada masyarakat, karena semua milik TNI AD adalah milik rakyat dan TNI AD lahir-besar bersama rakyat. Hal itu sesuai jati diri TNI AD sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional yang profesional yang selalu dipegang teguh oleh seluruh prajurit TNI AD. (Sutaryo/Skt)