Tukang Cukur Tonjong Brebes, Sebentar Lagi Dapat Berjalan Normal Kembali

Brebes | Jateng, IMC - Satu dari dua warga Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes yang mengalami disabilitas berupa amputasi kaki, sebentar lagi akan dapat berjalan kembali. Adalah Wahyono (35) tukang cukur asal Dusun/Desa Tonjong Rt. 001 Rw. 003 Kecamatan Tonjong.

Bersama Mufrodi (60) Dusun Balaikambang Rt. 001 Rw. 008 Desa Linggapura, mantan supir Bus Dedy Jaya yang mengalami kecelakaan dan harus diamputasi pada pertengahan Maret 2018 lalu, sampai sebatas paha. Wahyono, mendengar saja bahwa dirinya akan mendapatkan bantuan kaki palsu dari TNI Kodam IV Diponegoro melalui Kesdam, istri dan kedua anaknya sudah sangat gembira. Ungkapan terima kasih diucapkannya kepada pimpinan TNI Jawa Tengah melalui Babinsa setempat, Sertu Iskandar.

Akhirnya lelaki tersebut bersama Mufrodi, telah melaksanakan pengukuran kaki palsu di Kesehatan Kodam Semarang pada Senin sore (26/11/18), dengan diantar menggunakan kendaraan minibus Elf Kodim 0713 Brebes oleh Sertu Iskandar dan sopir Kodim. Kini keduanya telah kembali ke Brebes dan berharap kakinya akan segera jadi. Ditanya, Bati Tuud Koramil 09 Tonjong, Pelda Sugiharto saat berkunjung ke rumah, ia pun mengaku bersyukur atas kepedulian TNI. Pasalnya tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan kaki tersebut. Kini nampak keceriaan dan lebih bersemangat dalam menjalani hidupnya kembali. Selasa (27/11/2018).

Dikatakan Danramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes melalui Pelda Sugiharto bahwa, dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika atau harinya pasukan Infanteri Angkatan Darat yang akan jatuh pada 15 Desember 2018 nanti, Kodam memberikan bantuan kaki palsu kepada masing-masing jajaran Kodim di wilayah Jawa Tengah.

“Mas Wahyono, dulu diamputasi setelah terjatuh dari kereta api yang ditumpanginya saat di Cirebon pada tanggal 19 Maret 1995 silam. Ia dibawa ke salah satu rumah sakit di Bandung bertepatan dan satu rumah sakit dengan Almarhumah Nike Ardilla yang meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas tunggal saat menabrak beton di Bandung. Keterbatasan ekonomi lah yang memaksanya harus rela berjalan dan beraktivitas menggunakan tongkat selama ini”, ungkap Bintara Tinggi yang juga pengagum lagu Bintang Kehidupan Almarhumah.

Diketahui, guna mencukupi kebutuhan keluarga, lelaki 35 tahun tersebut mengaku berpenghasilan kurang lebih 20 ribu/hari dan terkadang tidak sama sekali dari hasil menjual jasanya untuk menghidupi istri dan kedua orang anaknya. Wahyono juga berharap bantuan pinjaman lunak guna menambah usahanya. (pendim0713brebes/Aan)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال