Jakarta, IMC - Deklarasi Gerakan Aksi Nyata Untuk Indonesia mengadakan Press Confrence bertema "Lawan Intimidasi dan Persekusi Karena Perbedaan Pendapat".
Acara digelar di Hotel Cordela Jl. Kramat Raya Senen Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
Acara ini sengaja digelar dalam rangka menanggapi kegiatan Car Free Day (CFD), yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan lingkungan hidup, Olah Raga, Seni dan Budaya di kawasan Sudirman - Thamrin, Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, pada Minggu lalu (29 Mei 2018), diwarnai dengan kegiatan bernuansa politik dan kampanye Capres.
Sebagaimana yang dikatakan Adnan (FNJI) di sesi wawancara, "kegiatan ini sejak awal bertentangan dengan Pergub Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor ( HBKB ) atau CFD", ujarnya.
Lebih lanjut DR.Agus Hari Hadi (Akademisi) dalam deklarasinya mengungkapkan:
"Untuk itu kami mengajak kepada seluruh Rakyat Indonesia, Siapapun dia, Ormas / OKP / LSM / Komunitas / Pemuda / Mahasiswa yang tergerak hatinya untuk menciptakan demokrasi yang bermartabat sesuai dengan nilai nilai Pancasila dengan menyatakan :
1. Mengecam perbuatan oknum yang melakukan diskriminasi dan intimidasi karena perbedaan pandangan politik dalam acara CFD 29 April 2018 serta mendukung aparat untuk melakukan penegakan hukum.
2. Mengajak untuk saling menghargai hak asasi dan perbedaan pandangan antar anak bangsa dengan tidak mendiskriminasi yang menyudutkan salah satu kelompok atau golongan manapun.
3. Melakukan refleksi untuk mengembalikan nilai nilai luhur dan budaya bangsa sesuai dengan Pancasila ditengah derasnya arus Globalisasi.
Demikian Deklarasi dari Gerakan Aksi Nyata Untuk Indonesia. (Mulyadi)
Acara digelar di Hotel Cordela Jl. Kramat Raya Senen Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
Acara ini sengaja digelar dalam rangka menanggapi kegiatan Car Free Day (CFD), yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan lingkungan hidup, Olah Raga, Seni dan Budaya di kawasan Sudirman - Thamrin, Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, pada Minggu lalu (29 Mei 2018), diwarnai dengan kegiatan bernuansa politik dan kampanye Capres.
Sebagaimana yang dikatakan Adnan (FNJI) di sesi wawancara, "kegiatan ini sejak awal bertentangan dengan Pergub Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor ( HBKB ) atau CFD", ujarnya.
Lebih lanjut DR.Agus Hari Hadi (Akademisi) dalam deklarasinya mengungkapkan:
"Untuk itu kami mengajak kepada seluruh Rakyat Indonesia, Siapapun dia, Ormas / OKP / LSM / Komunitas / Pemuda / Mahasiswa yang tergerak hatinya untuk menciptakan demokrasi yang bermartabat sesuai dengan nilai nilai Pancasila dengan menyatakan :
1. Mengecam perbuatan oknum yang melakukan diskriminasi dan intimidasi karena perbedaan pandangan politik dalam acara CFD 29 April 2018 serta mendukung aparat untuk melakukan penegakan hukum.
2. Mengajak untuk saling menghargai hak asasi dan perbedaan pandangan antar anak bangsa dengan tidak mendiskriminasi yang menyudutkan salah satu kelompok atau golongan manapun.
3. Melakukan refleksi untuk mengembalikan nilai nilai luhur dan budaya bangsa sesuai dengan Pancasila ditengah derasnya arus Globalisasi.
Demikian Deklarasi dari Gerakan Aksi Nyata Untuk Indonesia. (Mulyadi)
Tags
Politik