PPP Khittah Nasional Serukan Romy dan Djan Farid Bertaubat


Yogyakarta, IMC -Akhirnya para kader dan aktivis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan PPP Khittah Nasional. Deklarasi PPP Khittah dihadiri ratusan kader PPP, para Ulama dan para politisi senior PPP.

Deklarasi dilakukan di kantor DPW PPP Yokyakarta di Jl Tentara Rakyat Mataram pada Jumat (4/5/2018).

Deklarasi khittah dihadiri kubu Romy dan kubu Djan Farid. Sebagai Ketua Umum PPP Khittah Prof. Dr. Taman Achda dan beberapa wakil ketua, Sekretaris Umum Dr. Anwar Sanusi dan beberapa wakil sekretaris, Bendahara Umum Irene Rusli dan beberapa wakil bendahara. Hal itu dikatakan Wakil Ketua PPP Khittah Nasional Dr. Ir. H. M. Nizar Dahlan, M.Si kepada media ini di Yokyakarta pada Sabtu, (5/5/2018).

Menurut Nizar, kondisi PPP yang sudah menyimpang dari hakekat PPP yang di dirikan 45 tahun silam oleh para ulama dari 4 partai Islam, yaitu Partai NU, Partai Muslimin Indonesia, PSII dan Partai Islam Perti, dalam dinamika perkembangan politik Indonesia telah melakukan kebijakan-kebijakan politik yang bertentangan dengan jati diri PPP sebagai partai berasas Islam dan Khitah perjuangan partai.

Menurut Nizar, DPP PPP telah melakukan hal-hal yang dianggap menympang dari asas PPP seperti mendukung penista Agama sebagai calon pemimpin,  mendukung Perpu tentang pembubaran Ormas Islam, tidak secara sungguh-sungguh  melaksanakan prinsip amar ma'ruf nahi munkar terhadap kebijakan -kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada umat Islam dan aspirasi masyarakat, tidak punya kepekaan moral dalam mengusung kepemimpinan nasional sesuai dengan aspirasi umat yang berkembang.

Oleh karena itu, lanjut Nizar, kader-kader dan para tokoh PPP mendeklarasikan "PPP Khitah" sebagai gerakan moral untuk mengoreksi arah perjuangan dan kebijakan partai berlambang ka'bah ini.

Deklarasi PPP khitah dibacakan oleh H. Somali, SH, jelas Nizar. Pembacaan deklarasi dihadapan ratusan kader PPP yang dikawal polisi. Selain itu tokoh senior PPP Mudrick Sangidu juga menyampaikan pidato. Lanjut Nizar, dalam orasinya Mudrick Sangidu tokoh legendaris PPP menyatakan agar Romahurmuzy dan Djan Farid agar insyaf dan tobat dengan tingkah lakunya yang telah menjadikan PPP menjadi Partai Sekuler. Pekik Allahu  Akbar bergema dalam ruangan dan  halaman kantor DPW Yogyakarta yang dipenuhi oleh kader-kader PPP Khitah dan menyatakan tidak akan memilih Jokowi dalam pemilihan Presiden tahun 2019.  

Dengan berapi-api Mudrick Sangidu mengatakan keberadaan PPP sekarang telah disalah gunakan oleh mereka yang telah merampok kepemimpinan partai untuk kepentingan pribadi dan sangat pragmatis sekali, sehingga PPP telah kehilangan jati dirinya sebagai partai politik yang berasaskan Islam. Dan tidak berhak lagi memakai lambang Ka'bah yang sangat sakral itu, kata Nizar menirukan pidato Mudrick Sangidu. 

Nizar menjelaskan, dekkarasi PPP Khittah yang dihadiri oleh para ulama dan para senior partai politik sepakat untuk tidak akan memilih PPP dalam Pemilihan umum 2019 apabila partai politik PPP hanya digunakan untuk kepentingan pribadi segelintir mereka yang sedang menguasai kepemimpinan partai. Deklarasi ditutup dengan shalawat Nabi yang bergemuruh, deklarasi di tutup sehabis shalat Ashar. 

Deklarasi PPP Khitah Nasional di tandatangani oleh Prof. T. Achda sebagai ketua umum dan Dr. H. Anwar Sanusi, SH sebagai sekretaris Umum. (*)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال