Jakarta, IMC - Tinggal 4 (empat)
bulan, waktu pendaftaran Capres dan Cawapres 2019. Diperkirakan sejumlah pihak
sekitar dua atau tiga paket calon yang akan bertarung pada Pilres 2019 kali
ini, salah satunya Capres Prabowo Subianto.
Pak Dr. Rizal Ramli dapat
dipertimbangkan menjadi Cawapres mendampingi Prabowo 2019. Pak Rizal Ramli,
mantan Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman RI, mantan Menteri Kordinator
Bidang Ekonomi RI, mantan Menteri Keuangan RI, anggota tim Panel bidang ekonomi
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan berbagai jabatan dan pengalaman lain.
Saya kira Dr. Rizal Ramli
ideal mendampingi pak Prabowo. Tapi ini hanya pendapat saya, semuanya terserah
pak Prabowo dan para Partai Koalisi. Jika koalisi lebih dari dua partai,
sebaiknya tokoh non Parpol yang kita kedepankan, agar tidak tarik menarik di
dalamnya, sepanjang untuk kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas kita
dukung. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Rumah Pejuang Indonesia (RPI) Dr.
Ir. H. M. Nizar Dahlan, M.Si kepada media ini di Jakarta pada Senin (1/4/2018).
Menurut Nizar, mantan
Anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang (PBB) tahun 2004 ini menjelaskan,
pertarungan dalam pemilihan Presiden tahun 2019 menjadi sangat penting untuk
kelanjutan Indonesia ke depan, rezim sekarang sangat amatiran, tidak memiliki
konsep yang komprehensif dalam menata dan menjalankan roda pemerintahan.
Janji-janji ketika
kampanye pemilihan Presiden hanya menjadi retorika belaka. Malah banyak hal
yang terjadi akhir-akhir ini seperti meningkatnya tenaga kerja China masuk ke
Indonesia. Hutang terus meningkat, daya beli rendah, isu kebangkitan PKI yang
tidak diketahui asal muasalnya darimana, semua itu kian mencurigakan dan masih
banyak hal yang menjadi masalah bangsa yang sangat merisaukan kita semua. “Saya
salut dengan slogan politik Dr. Mardani Ali Sera dari Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) dengan slogannya Ganti Presiden 2019 yang saat ini cukup masif,”
jelasnya.
Alumni HMI Cabang Bandung
tahun 1974 ini lebih lanjut mengatakan kondisi seperti ini tidak boleh
dibiarkan terus kalau kita merasa sayang dengan Republik ini.
Ada cara yang sangat
konstitusional yang dapat dilakukan yakni pada pemilihan Presiden tahun 2019
Presiden harus diganti dengan orang yang punya jiwa kepemimpinan yang mumpuni,
tidak memimpin secara amburadul dan amatiran.
Perlu ditampilkan calon
Presiden yang membuat negeri ini sejahtera, aman dan makmur. Menampilkan
pemimpin yang bersikap tegas, didampingi seorang ahli ekonomi. Prabowo Subianto
Presiden RI, di dampingi Dr. Rizal Ramli seorang ekonom menjadi Cawapres RI.
Nizar mengatakan bahwa sejatinya
kedua calon ini cukup mumpuni, Prabowo seorang militer tajir, pemberani dan
jiwanya untuk bangsa ini tidak lagi diragukan, Dr. Rizal Ramli mengetahui seluk
beluk ekonomi bangsa, berpengalaman, kedua orang itu dapat diharapkan memimpin
negeri ini, jangan sampai Indonesia menjadi negara gagal menuju negara
bubar tahun 2030 seperti kekhawatiran pak Prabowo.
”Kalau Indonesia jadi
negara gagal menuju bubar, yang berkuasa saat ini sudah berada dalam kubur
termasuk kita- kita ini, masa depan Indonesia perlu dipikirkan dengan baik, dan
saat ini momentum yang tepat. Ini menjadi renungan buat bangsa Indonesia, buat
kita semua,” ujar Nizar.
Asal tahu, pembicaraan
intensif melalui komunikasi para petinggi partai dan para tokoh-tokoh partai
masih berjalan terkait koalisi dan figur Cawapres yang diusung mendampingi
Prabowo Subianto di pemilihan Presiden tahun 2019. Demikian juga di kubu Jokowi
tengah digodok calon Wakil Presiden yang mendampingi Jokowi. Ada nama Wiranto,
Surya Palo, Luhut Binsar Panjaitan, Puan Maharani dan sederet nama lain yang
disiapkan untuk mendampingi Jokowi sebagai Cawapres 2019. Diperkirakan akhir
April dan awal bulan Mei 2018 semuanya sudah final. (*)