Jakarta,
IMC – Selama hampir 50 tahun menjadi ikon
komik legendaris Indonesia, Gundala akan diangkat ke layar lebar. Screenplay
Film bersama Bumilangit Studios dan Legacy Pictures dalam waktu dekat segera
mengangkat tokoh jagoan tersebut dalam film berjudul Gundala.
Salah satu yang mendorong penggarapan film disebut karena banyaknya permintaan dari fans komik Gundala. Pembuatan Gundala ini diumumkan pada Rabu (4/4), bertepatan dengan Kosasih Day, hari lahirnya komikus legendaris Indonesia, R. A. Kosasih. Almarhum adalah salah satu komikus yang mempelopori genre komik wayang dan jagoan Indonesia (Komik Sri Asih, 1954).
Salah satu yang mendorong penggarapan film disebut karena banyaknya permintaan dari fans komik Gundala. Pembuatan Gundala ini diumumkan pada Rabu (4/4), bertepatan dengan Kosasih Day, hari lahirnya komikus legendaris Indonesia, R. A. Kosasih. Almarhum adalah salah satu komikus yang mempelopori genre komik wayang dan jagoan Indonesia (Komik Sri Asih, 1954).
Sineas kenamaan Indonesia, Joko Anwar akan bertindak sebagai
sutradara sekaligus penulis skenario Gundala. ''Ini sudah lama saya
tunggu, kecil besar dengan komik Gundala, Alhamdulilah dikasih
kesempatan,'' kata dia, dalam konferensi pers, di SCTV Tower, Jakarta, Rabu
(4/4).
Ia mengungkapkan, film yang sempat tertunda selama 4 tahun
ini sudah masuk tahap praproduksi. Karena draf skenarionya juga belum rampung
sepenuhnya. Untuk pemain pun, Joko Anwar mengaku belum memilih satu pun.
''Sekarang sedang finalisasi pemain, sudah dikumpulkan
kandidat, dalam 1 sampai 2 pekan ini selesai. Tapi belum diputuskan,'' ucapnya.
Sutradara film Pengabdi Setan ini menuturkan,
sebagai pecinta komik Gundala, ia ingin membuat semangat filmnya nanti mirip
dengan Gundala Putera Petir. Namun, ia juga tidak mau film yang rencananya
tayang 2019 ini terkesan jadul. Joko juga tetap memperhatikan kebutuhan pasar
saat ini, terutama anak muda.
''Kita harus update sensibilitasnya, untuk penonton
masa kini. Kita akan membuat film aksesibilitas untuk penonton masa kini,''
jelas dia.
Untuk tempat produksi, Joko mengatakan akan memakai Jakarta.
Hal itu berbeda dengan setting tempat aslinya yang berada di
Yogyakarta. Ia menyatakan, memang untuk film ini tidak menggunakan judul Gundala
Putera Petir, melainkan hanya Gundala saja.
Sebab, ia berencana akan membuat sekuel film tersebut.''Ini
merupakan origin dari lahirnya Gundala. Mungkin pada saat itu belum
jadi Putera Petir,'' tuturnya.
Menurut dia, film adaptasi dari komik ini menarik, karena
bisa menjadi pintu masuk untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Indonesia
memiliki banyak Intelektual Properti. Ini menjadi upaya untuk membuat anak muda
bahwa jagoan Indonesia di masa lalu bisa lahir kembali.
''Bisa kita pastikan
cerita Gundala yang kita produksi relevan untuk Indonesia sekarang,'' tuturnya.
Karena itu, film mengangkat tema utama Jagoan Indonesia.
Proses shooting film ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2018 ini
selama 2,5 bulan.
Gundala adalah tokoh jagoan karya maestro cerita gambar Harya
Suraminata, atau lebih dikenal dengan Hasmi. Dalam menciptakan tokoh Gundala,
Hasmi terinspirasi oleh tokoh legenda Jawa, Ki Ageng Selo Sang Penangkap Petir.
Pertama kali terbit di tahun 1969,
Gundala langsung menjadi tokoh cerita gambar legendaris Indonesia sejak terbit
hingga hari ini. Gundala telah rilis 23 judul hingga tahun 1982.
Dikemas sebagai re-introduction kepada generasi
milenial, format komik digital
di Webcomic BBM dirilis oleh Bumilangit
Komik dengan gambar dan cerita yang didasari karya-karya
Gundala Hasmi. Re-introduction ini
untuk juga untuk mengantar penggemar baru dan long time die-hard fans ke film layar lebar. Gundala yang
akan dirilis pada 2019, tepat bersamaan dengan 50 tahun kelahiran Gundala.