Brebes | Jawa Tengah, IMC - Bupati
Brebes Hj Idza Priyanti SE MH berkunjung ke rumah Pekerja Migran Indonesia
(PMI) Karsinah (26) asal Brebes yang tewas akibat terjatuh dari lantai 8
apartemen majikannya di Singapura menyampaikan belasungkawa dan mengajak orang
tua korban agar ikhlas menerima musibah yang menimpa korban. Warga RT 01 RW IV
Desa Siandong Larangan Brebes, Jawa Tengah mengalami kecelakaan kerja saat
membersihkan kaca, dan terjatuh pada 29 Maret 2018 lalu.
Bupati
yang didampingi suaminya Drs Kompol H Warsidin MH berdoa semoga korban
tergolong mati syahid karena tengah membela ekonomi keluarganya. Idza juga mengaku
turut lega karena Karsinah bekerja sebagai PMI lewat jalur yang legal. Sehingga
proses pengurusan dokumen dan pemulangan jenazah berjalan lancar. Kepada
keluarga korban, Idza menyarankan agar berkoordinasi terus dengan dinas tenaga
kerja, PJTKI yang memberangkatkan dan aparat desa untuk menyelesaikan hak-hak
almarhumah.
“Bantuan
dari Pemkab juga ada, berupa santunan sebesar Rp 2 juta agar diurus lewat Dinas
Sosial, termasuk dari BPJS Ketenagakerjaan juga semoga mendapatkannya,” kata
Idza.
Sebenarnya,
lanjut Idza, akan bertakziah sejak pagi tetapi karena ada pekerjaan yang tidak
bisa ditinggalkan baru sempat saat ini.
Korban
tiba di rumah duka sekitar pukul 07.00 WIB dan dimakamkan di pemamakan umum
desa setempat pukul 10.00. Istri dari Wahidin ini mendapat simpati ribuan
pelayat yang mengantar ke pemakaman.
Pihak
keluarga menerima kabar kematiannya pada 5 April 2018. Informasi yang mereka
terima, korban Karsinah terjatuh saat sedang membersihkan jendela di apartemen
majikannya pada 29 Maret 2018. Karsinah sempat mendapat penanganan medis selama
sepekan penuh, hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir tanpa ada keluarga
yang mengetahui, bahkan menemaninya saat-saat terakhirnya.
Anak
pasangan dari Waidi-Rugini tersebut hanya lulusan sekolah dasar (SD) sehingga memaksanya
menjadi PMI karena desakan ekonomi keluarga.
Karsinah
meninggalkan seorang suami Wahidin dan dua orang anak Zarah Aulia Putri (8) dan
Muhammad Ahdan Farel (3). (wasdiun)