Teknik I PT Socfindo Panggil Oknum Preman Ajak Berantem Wartawan



Aceh Tamiang, IMC -  Teknik I PT.Socfindo, Hendro Kuswanto memanggil oknum preman untuk mengajak berantem dengan wartawan ketika para wartawan dari sejumlah media melakukan konfirmasi terkait asap dan abu ketel pengolahan kelapa sawit yang dilakukan pabrik PT.Scofindo yang meresahkan masyarakat sekitar pabrik yang berada di Sungai Liput,Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang.

Hal tersebut juga di alami wartawan Gebrak yang saat itu juga ikut melakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan pada Senin (5/3), Namun, setibanya para wartawan mulanya diterima oleh Teknik II,Rudi Tarigan dan KTU H.Harahap, sementara dengan kedua pejabat perusahaan ini tidak dapat memberikan komentar terkait asap serta abu ketel yang keluar dari cerobong pabrik.

 Menurut keterangan Teknik II, Rudi Tarigan kepada sejumlah wartawan, bahwa yang berhak memberikan keterangan adalah Teknik I, Hendro Kuswanto dikarenakan beliau yang bertanggungjawab terkait abu ketel dan asap yang meresahkan warga sekitar pabrik. Namun, beberapa menit kemudian hadir Teknik I, Hendro dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan para wartawan.

Pada saat itu, Teknik I Hendro juga menelphon salah seorang oknum preman yang di perkirakan adalah masyarakat sekitar pabrik, setibanya oknum preman tersebut dengan inisial E langsung mempertanyakan pada para waratwan dengan kata-kata “ ada apa ini,”tetapi tidak digurbris oleh para wartawan yang berjumlah 7 orang.

Karena tidak di gubris, oknum preman ini mengatakan lagi, apabila ada masalah pasti ada solusinya, “ kalau tidak ada ya berantam aja,” ujar oknum preman di hadapan para wartawan ini.  Lalu, Teknik I Hendro kalau berantam dengan wartawan ya kalahlah kita dan tetap kalah kita.




Menyusul terjadinya insiden yang sebenarnya tidak perlu dilakukan oleh pihak perusahaan, karena para wartawan ketika itu hanya mau melakukan konfirmasi pemberitaan terkait adanya keresahan masyarakat sekitar sepekan lalu tentang abu ketel dan asap hitam pada saat pengelohan kelapa sawit.

Bahkan, para wartawan sangat menyayangkan juga langkah yang dilakukan oleh Teknik I PT Scofindo sehingga memberikan kesan ingin menunjukkan power bahwa persoalan yang terjadi bisa diatasi dengan cara-cara yang kurang baik. Seperti diketahui, kehadiran para jurnalis ini sesuai dengan ketentuan dalam pemberitaan agar berita yang diterbitkan bisa berimbang dan tidak sebelah pihak.

Terlepas dari persoalan dengan oknum preman dimaksud, Teknik I Hendro juga menjelaskan terkait dengan adanya abu ketel dan asap yang dikeluhkan masyarakat bahwa pihak perusahaan telah mengatasinya, bahkan upaya – upaya untuk mengatasi timbulnya abu ketel terus dilakukan sehingga tidak ada lagi abu ketel yang menjadi keresahan masyarakat.

“ Antipasi asap pabrik sekarang ini lebih bagus dari pada awal-awal pabrik ini  di dirikan, bahkan pabrik PT.Scofindo lebih awal berdiri yaitu 1928 sebelum ramainya penduduk seperti sekarang,” ungkapnya seraya mengatakan juga, ramainya masyarakat di sekitaran pabrik karena adanya perputaran ekonomi dari operasional perusahaan.

Lebih lanjut di tegaskannya, setiap adanya keluhan masyarakat akan ditampung dan segera ditindak lanjuti, termasuk laporan pertriwulan tentang lingkungan tetap ada. “ Tapi inilah nasib perusahaan kami yang lahir duluan sehingga terkesan sekarang bahwa perusahaan membangun pabrik di kawasan penduduk, padahal banyak masyarakat yang mendekati perusahaan.

Ditambahkannya, kasus asap dan abu bukan hanya sering ditimbulkan pabrik Scofindo, tetapi kalau PT.Sisirau juga lebih parah dan malahan PT.Sisirau lepas keatas dan naik keatas dulu baru turun kebawah debunya. “ Saya tegaskan lagi kami selalu atasi setiap adanya laporan masyarakat,” pungkasnya.


Penulis : YG
Penyunting : Bambang Herman

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال