Prajurit TNI Koramil Wanareja Tanggap Darurat Benca Banjir






Cilacap, IMC - Cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Cilacap, dengan intensitas hujan tinggi, dan aliran air sungai yang deras, menjadikan bencana meluas di wilayah Kecamatan Wanareja.

Masalah itu mendorong unsur Forkompincam Wanareja  langsung menggelar rapat darurat serta menetapkan satatus siaga bencana menjadi tanggap bencana, Senin (19/02). Rapat koordinasi darurat yang digelar Forkompincam berlangsung di
Balai Desa Tarisi Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Senin (19/02).

Untuk penanganan bencana banjir menghadirkan Kepala UPT BPBD Majenang Edi Sapto Supriyono, Koramil 16/Wanareja Pelda Bagiyo Rahmad dan Serka Paimun, anggota Polsek Wanareja Aipda Arif Satriyadi, Bripka Sugiyanto dan  Brigadir Aji Supriyono, Kasi Trantibum Kecamatan Wanareja Sunarto, Dinas BPP Wanareja Suhardi, Tohari, Puskesmas Wanareja 2 Bidan, Kades, SekdesTarisi serta para Kadus Desa Tarisi.

Menurut Pelda Bagiyo Rahmad Bati Tuud Koramil 16/Wanareja dalam rilisnya kepada Pendim 0703/Cilacap mengatakan, agar semua pihak selalu siap siaga dan tanggap bencana serta betapa penting mengatasi dampak bencana banjir. Dari hasil pendataan yang dilakukan, "Jumlah rumah warga masyarakat DesaTarisi yang terkena dampak banjir dan pendataan jumlah warga masyarakat yang sudah mengungsi karena banjir.Terdampak banjir di Desa Tarisi,  628 rumah (628 KK) yang terdiri 1636 jiwa, 787 laki dan 849 perempuan. Untuk jumlah pengungsi ada 100 KK dengan jumlah 256 jiwa, sementara untuk para pengungsi ditempatkan di tanggul Citanduy berjumlah 17 KK, 63 jiwa, yang berada di rumah tetangga 83 KK, 193 jiwa.

Selain itu, untuk kerugian pertanian khusus untuk petani yang memiliki lahan sawah yang sudah ditanami padi sudah berumur  70 hari jenis padi Ciherang serta mengalami gagal panen (fuso) dampak dari banjir, jumlah luas sawah yang gagal panen seluas 25 hektare,  kerugian lahan sawah yang yang gagal panen tergenang banjir diperkirakan sekitar kurang lebih senilai Rp.37.287.500 , untuk jumlah  luas lahan Palawija kacang tanah berumur 1 bulan dengan luas lahan 2 hektare, diperkirakan kerugian kurang lebih senilai Rp. 3.495.00.

Dibidang perikanan, kepada warga masyarakat yang memiliki kolam yang sudah ditanami ikan terdampak banjir dengan jumlah luas kolam 4,2620 hektare, dengan rincian jumlah kolam 313, jumlah pemilik 295 orang dengan kerugian diperkirakan sekitar Rp. 442.500.000." Terang Pelda Bagiyo Rahmad.

Selanjutnya, Rencana pengobatan gratis dari Puskesmas Wanareja 2, kepada warga masyarakat Desa Tarisi yang mengalami sakit akibat dari banjir seperti, gatal gatal, batuk pilek dan panas. Untuk pelaksanaannya akan dilaksanakan selama dua hari mulai pada hari Selasa,  20-02-2018 yang dilangsungkan  di Dusun Cikaronjo, kemudian dilanjutkan di Dusun Sidadadi Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja.

Selama penanganan banjir di Wanareja sudah dibantu logistik oleh UPT BPBD dari Majenang, yang langsung didistribusikan oleh Kades Tarisi Jasimin, diantaranya beras, supermi, air mineral, tikar, slimut dan pakaian layak pakai. Selain itu pihak BPBD Majenang juga melakukan pengecekan sumur warga, masih layak di konsumsi atau tidak, bila tidak Kades setempat agar meminta bantuan air bersih ke Dinas PDAM, untuk dukungan armada akan dibantu dari Dinas UPT BPBD Majenang." Beber Pelda
Bagiyo Rahmad. [ Sty ]

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال