Ngawi, Pewarta – Bagai tersambar petir di siang hari, mungkin itulah yang dirasakan Siti Romlah, warga Desa Dawu, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Perempuan 52 ini sangat terpukul setelah mendapati "S", sang ibu mertuanya tergantung tak bernyawa pada seutas tali rafia warna merah di rel korden jendela kamarnya, Selasa (27/2/2018) sekitar pukul 18.00 WIB.
Mendapati kondisi sang ibu mertua sudah meninggal dunia, Siti lalu mengabarkan kepada suaminya, Muslim, untuk kemudian melaporkan kejadian ini kepada aparat Polsek Paron.
Kabag Humas Polres Ngawi AKP Eko Setyomartono, Selasa (27/2) malam menjelaskan, dari hasil pemeriksaan olah TKP gabungan Polsek Paron, tim identifikasi Polres Ngawi dan pemeriksaan medis Puskesmas Paron menyebutkan pada leher korban terdapat luka bekas tali, dan juga keluar kotoran dari dubur.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, informasi dari pihak keluarga korban sudah menderita stroke sekitar setahun lebih dan belakangan ini sakitnya kambuh lagi, pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah, selanjutnya jenazah diserahkan untuk dimakamkan," terang AKP Eko. (ant/sat)
Mendapati kondisi sang ibu mertua sudah meninggal dunia, Siti lalu mengabarkan kepada suaminya, Muslim, untuk kemudian melaporkan kejadian ini kepada aparat Polsek Paron.
Kabag Humas Polres Ngawi AKP Eko Setyomartono, Selasa (27/2) malam menjelaskan, dari hasil pemeriksaan olah TKP gabungan Polsek Paron, tim identifikasi Polres Ngawi dan pemeriksaan medis Puskesmas Paron menyebutkan pada leher korban terdapat luka bekas tali, dan juga keluar kotoran dari dubur.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, informasi dari pihak keluarga korban sudah menderita stroke sekitar setahun lebih dan belakangan ini sakitnya kambuh lagi, pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah, selanjutnya jenazah diserahkan untuk dimakamkan," terang AKP Eko. (ant/sat)
Tags
Peristiwa