Brebes, IMC - Kepala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei meninjau tanggul yang
jebol akibat bencana banjir, di desa Bojongsari, Kec Losari Brebes, Sabtu
(23/2) sore.
Saat
kunjungannya Willem menjelaskan, penanganan darurat jebolnya
tanggul Kali Cisanggarung bisa rampung dalam waktu sepekan. Dia menegaskan
kalau alat berat dan bahan material lainnya akan didatangkan secara cepat
dengan melibatkan seluruh kekuatan yang dimilikinya agar tidak terjadi bencana
banjir susulan.
“Perbaikan tanggul
darurat di 9 titik yang jebol, Saya harap secepatnya bisa ditangani dalam waktu
7 hari bisa selesai,” kata Willem.
Menurutnya, alat berat
sudah didatangkan dari Cirebon dan karung serta tanah atau pasir buat menutup
bisa dibeli di Cikesik, Cirebon. “Malam ini, harus kita kerjakan juga, tidak
tunggu waktu,” tegasnya.
Dalam penanganan
bencana banjir dan longsor di Brebes, Willem memaparkan bahwa yang paling utama
adalah penyelematan dan pencarian. Penyelamatan korban
banjir telah dilakukan dengan evakuasi warga sehingga tidak jatuh korban. Dan
bila kehilangan anggota korban tentu dilakukan pencarian dalam batasan waktu
yang telah ditetapkan.
“Untuk longsor, masih
ada 13 korban yang belum ditemukan maka harus dilakukan pencarian maksimal,”
terangnya.
Bencana, lanjutnya,
juga harus ditangani bukan diratapi. Dengan sigap kita juga tengah memenuhi perlengkapan
logistic seperti makanan, suplay air bersih, pelayanan kesehatan.
Willem melihat langsung
bekas ketinggian air, kalau dampak banjir di Losari mencapai ketinggian di atas
dua meter lebih. Lumpuar juga telah masuk dengan merusak berbagai perabotan dan
hewan ternak. Untuk itu, akan disuplai drop air bersih, alat pembersih, ember,
karbol, sapu lidi dan lainnya sehingga masyarakat bisa segera membersihkan
rumahnya.
Obat obatan, lanjutnya,
juga sudah cukup namun masa inkubasi lima hari harus ditangani dengan menyiapkan
obat obatan untuk korban banjir seperti obat untuk Ispa, diare, gatal gatal dan
lain sebagainya.
Willem menghimbau
kepada seluruh masyarakat dan jajaran terkait untuk terus waspada, tetap siaga.
Siaganya, dengan jalan harus mengamati kondisi air dan cuaca. Dalam artian bila
hujan sudah lebat, masyarakat harus
segera dievakuasi mengingat tanggul belum jadi. Begitupun ditempat
longsor, daerah yang berbahaya, masyarakat tidak berada di daerah itu.
“Saya sudah
menginstruksikan agar dipasang tanda tanda daaerah rawan longsor, sehingga bila
terjadi longsor susulan tidak memakan korban,” ungkapnya. Didaerah banjir ini,
lanjutnya, kebutuhan akan Skoci karet untuk evakuasi akan segera ia penuhi.
Bupati Brebes Hj Idza
Priyanti SE menjelaskan, kalau Pemkab Brebes telah menetapkan Tanggap Darurat
bencana banjir dan longsor di Brebes tanggal 22 Februari sampai 7 Maret 2018. Bupati mengajak kepada
masyarakat Brebes untuk bersabar dan menerima cobaan ini dengan tabah dan
tawakal.
“Allah SWT tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan manusia, semoga
kita bisa mengambil hikmah dan selalu dalam kesabaran dan ketakwaan,”
pungkasnya. (wasdiun)