Pembuangan Limbah IPAL KOMUNAL Meresahkan Warga Selandoro Lewoleba




Lembata, IMC- Instalasi Pengelolaan Air Limbah Komunal untuk penampungan Limbah Rumah tangga di Kelurahan Selandoro kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata benar-benar meresahkan warga yang tinggal di area pembuangan limbah.

Bau tak sedap itu muncul sejak pertama kali dimanfaatkan, warga di sekitar pembuangan limbah bahkan tidak bisa makan, dan rutinitas harian sungguh terganggu. Warga di sekitar pembuangan limbah menuturkan bahwa Bau dari pembuangan limbah tersebut sampai-sampai membuat “perut jadi kembung”

Mengalami kondisi ini, Paul Ama Duli, Warga yang terkena dampak pembuangan limbah melaporkan ke ketua RT, ke kecamatan, dan ke dinas Perumahan Rakyat.

“ Pak Lurah pernah sekali turun meninjau, namun tak sepatah katapun terucap, beliau langsung bergegas pulang. Sementara Bapak Camat, sudah tiga kali turun ke lokasi. Saat pertama ke lokasi beliau menginstruksikan untuk menutup sementara saluran pembuangannya dan meminta warga pengguna untuk segera menyiapkan lahan guna menampung pembuangan limbah tersebut. Sementara dari Dinas terkait sampai sejauh ini belum sekali pun terlihat di lokasi ” tutur Paul saat ditemui indonesiamediacenter.com Wangatoa Kelurahan Selandoro, Selasa, 29/01/2018.

“Istruksi camat untuk menutup sementara saluran pembuangan limbah cukup membantu, karena bauh tersebut sudah mulai berkurang. Namun warga pengguna IPAL KOMUNAL, kelihatan tak sedikitpun mersepon soal penyediaan lahan untuk penampungan limbah tersebut, akibatnya; saluran yang tadinya ditutup, bocor dan limbah mengalir bebas dan tergenang di lorong” lanjut Paul Ama Duli

Sejauh ini sudah dilaporkan juga ke bapak camat Nubatukan Stanislaus Kebesa, Langoday S.Sos, MAP dan dinas Perumahan Rakyat yang membidangi PAMSIMAS terkait saluran pembuangan yang bocor menggenangi jalan dan menimbulkan bau, namun sampai saat ini belum juga mendapatkan respon yang baik dan air masih tetap mengalir ke lorong, Ujar Paul Ama Duli.



Ketika persoalan ini disampaikan ke dinas terkait, mereka menjanjikan untuk turun dan meminta pengelolah untuk memperbaikinya, namun sampai sekarang hanya tinggal janji belum ada tanda-tanda perbaikan. Warga setempat berharap sekali pemerintah bisa dengan sigap mengatasi persoalan ini ketika ada laporan warga.

Paul Ama Duli, Warga yang terkena dampak pembuangan limbah bahkan sudah berkonsultasi dengan orang yang paham soal pemanfaatan IPAL KOMUNAL ini, katanya "kalau pembangunan IPAL KOMUNAL di tengah pemukiman maka pembuangan limbah tidak boleh langsung dialirkan bebas, harus ada mesin pengolahan limbahnya sehingga tidak menimbulkan bau yang tak sedap di pemukiman tersebut.

Hingga berita ini di turunkan air masih tetap dialirkan ke jalan dan belum ada solusi untuk mengatasi persoalan ini, baik dari Dinas terkait, Kecamatan maupun Kelurahan. Paul berharap Pemerintah dalam hal ini dinas terkait bisa lebih pekah dengan kondisi ini. (Emanuel Bataona)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال