JAKARTA- Badan Diklat Kejaksaan RI, Selasa ( 30/01/18 ) bersama LKKI ( Lembaga Konsultan Kanker Indonesia ) menggelar sosialisasi penyuluhan dan pencegahan penyakit mematikan,Kanker Rahim,Payudara,Serviks dan Prostat.
Sekretaris Badan Diklat Abdul Kadirun,mengatakan, dalam kesempatan ini kita manfaatkan sebaik-baiknya,terutama wanita yang rentan dengan penyakit kanker juga Bapak-bapaknya dengan prostat.
“ Hari ini adalah kesempatan yang berharga, karena pada hari ini kita mendapatkan penyuluhan kanker secara gratis,” ucap Kadiroen.
.
Kadiroen berharap,pada kesempatan ini manfaatkan sebaik-baiknya untuk bertanya,”Banyak wanita yang sakit sakitan, pada kesempatan ini saya minta seluruh pegawai untuk bertanya secara gratis, kanker payudara , kanker rahim,kanker serviks dan kanker prostat silahkan bertanya, tidak usah malu- malu, bapak bapaknya juga jangan malu- malu untuk bertanya,” tegasnya.
Cici Puspita Sari di dampingi Rahman dari LKKI dalam menyampaikan sosialisasi,penyuluhan mengenali kangker payudara,kanker rahim,kanker serviks dan kanker prostat,mengatakan Kanker bisa berawal dari tumor,tumor ada dua jenis,tumor jinak dan ganas.
“ Tumor jinak kalo tidak segera di tangani bisa tumbuh menjadi ganas dan ganas akan menjadi kanker,” kata Cici.
Faktor pemicu kanker bisa terjadi karena,Kanker genetik / keturunan,tambah paramita.
Di tegaskannya,kanker prostat yang cenderung terkena kanker prostat adalah pria berkulit hitam ( khusus ras ngeria) dan di sebabkan hubungan suami istri yang jarang ( suami sering menahan) susah buang air kecil atau sering buang air kecil dan sering sakit pinggang.
.
Kemudian,lanjutnya,kanker serviks adalah pembunuh nomor satu pada wanita di dunia ( waspada kanker serviks) biasanya tumbuh di rahim.
“ Kanker serviks tumbuh pada wanita yang sering berganti pasangan, melakukan seks bebas, tidak menjaga kebersihan alat kelamin,” ujarnya
Dibagian lain,Cici menjelaskan, untuk mengetahui gejala kanker payudara adalah timbul benjolan, bintik- bintik.
“ Kalo di biarkan akan menjadi kanker payudara,” terangnya
Tak di pungkiri untuk pengobatannya semua jenis kanker akan menelan biaya pengobatan yang tidak sedikit, bisa jadi hingga menghabiskan harta bendanya, tetapi, itu semua tak kunjung sembuh,bahkan dapat menyebabkan kematian.
Adapun cara untuk mendeteksinya adalah dengan menggunakan “Mamografi” “ Mencegah lebih baik dari pada mengobati,” tegas Paramita
Ia menyarankan bagaimana untuk menghindari penyakit ganas kanker itu.
“ Cara menghindari kanker lakukan pola makan yg sehat dan teratur, konsumsi makanan yang berserat tinggi seperti bush dan sayur, hindari makanan yang berlemak tinggi seperti daging, hindari makanan berat corsinogen ( pengawet ) dan lakukan olahraga,” kata Cici yang seorang bidan.
Ada pula dengan cara-cara jitu untuk hindari kanker, yaitu bisa dengan suntik imunisasi kekebalan tubuh ( suntikan di lakukan tiga bulan sekali) atau dengan ramuan buah sirsak atau daun sirsak,benalu yang tumbuh di pohon teh dan atau dengan temu putih.(Muzer )
Tags
Kejaksaan