Uniga Malang Akan Terima 2.000 Mahasiswa Baru di Tahun 2017

MALANG, IMC---- Wakil Rektor Universitas Gajayana (Uniga) Malang, bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Humas, dan Promosi, Dr. Juni Farhan, SE, M.Si, Ak, ketika ditemui IMC di ruang kerjanya, Selasa (20/6/2017) kemarin, sekitar pukul 11.30 WIB, mengatakan, memasuki tahun ajaran baru 2017-2018, Uniga telah menargetkan akan menerima mahasiswa-mahasiswi baru (Maba) sebanyak 2.000 orang untuk mengisi kuota yang telah disiapkan panitia penerima mahasiswa baru (PPNMB) dengan mengikuti prosedur yang ada yakni Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana yang ada.

“Gelombang pertama sudah berjalan yaitu bulan Januari- Mei. Gelombang kedua bulan Juni- Juli. Dan gelombang ketiga bulan Agustus- September 2017. Yang sudah mendaftar untuk sementara, itu sebanyak 300 mahasiswa baru. Kami masih melihat dan menanti perkembangan selanjutnya secara signifikan atau secara on the right,” kata Wakil Rektor Uniga, Farhan.

Soal perekrutran mahasiswa baru di luar Malang, sambung Wakil Rektor Farhan, dilakukan kerjasama para alumni. Juga termasuk dengan masing-masing pemerintah daerah. Sehingga dari itu, sistem kerjasamanya terbangun dan akan tetap menjadi mitra yang baik ke depannya.


“Kami punya tanggung jawab moral untuk membesarkan anak-anak bangsa lewat pendidikan yang layak dan baik. Para alumni tentunya membantu kami dalam merekrut mahasiswa baru di daerahnya masing-masing,” katanya seraya menambahkan bahwa semua mahasiswa-mahasiswi baru yang sudah mendaftar di Uniga, tidak usah kuatir dan gelisah karena pihak Uniga akan memberikan stimulus berupa pemberian beasiswa.

“Uniga tentunya memberikan beasiswa. Ada macam-macam beasiswa, yakni PPA, Bidikmisi, dan beasiswa dari yayasan bagi calon mahasiswa dan mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Juga beasiswa bagi yang berprestasi. Tentunya melalui seleksi, karena masing-masing calon berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Dan juga ada beasiswa dari MetroTv. Itu bentuk kerjasama kami. Dan khusus beasiswa yayasan, akan diberikan setelah lolos seleksi yakni di semester 3, dengan IPK 3,” jelas Farhan.

Ditanya, kenapa belakangan ini Uniga makin merosot dengan berkurangnya mahasiswa-mahasiswi?

 “Ada banyak faktor yang menyebabkan yakni faktor internal dan eksternal. Misalkan, eksternal yaitu pemerintah semakin ketat dalam mengontrol pendidikan tinggi, termasuk soal akreditasi kampus. Uniga sudah terakreditasi B untuk wilayah Jawa Timur dengan peringkat nomor 1 untuk kampus swasta madya atau disebut AKU yang diberikan oleh kopertis wilayah VII. Dan juga sistem regulasi dari pemerintah yang semakin ketat dan berat, sehingga menyulitkan kampus-kampus swasta untuk berkembang. Dan terakhir itu faktor dari masyarakat sendiri yakni masyarakat masih mengagungkan dan membanggakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” jawab Farhan dengan sangat tenang dan bijak.


“Masyarakat makin selektif mencari dan mengkuliahkan anak-anaknya. Pilihan kampus dengan nama baik kampus, itu sangat berpengaruh besar terhadap keberadaan kampus tersebut dalam mencari dan atau merekrut mahasiswa-mahasiswi baru. Memang susah mencari mahasiswa-mahasiswi akhir-akhir ini. Tapi kami dari Uniga tidak takut bersaing dengan kampus lain. Kami tetap yakin, kami akan terus maju dan berkembang,” tambahnya lagi meyakinkan.

Dikatakannya juga, saat ini yayasan Uniga sementara memberikan beasiswa kepada para dosen yang telah mengabdi di Uniga untuk menempuh kuliah S-2 dan S-3 di berbagai perguruan baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Sementara itu, dua mahasiswa Uniga yakni Restu, mahasiswa semester 4 program studi ekonomi, asal Kota Batu, dan Supriadi, mahasiswa semester 6 program studi elektro, asal Kalimantan Tengah, keduanya mengakui bahwa sistem perkuliahan di Uniga sangat baik karena kampus Uniga telah mengantongi akreditasi B. Sehingga membuat banyak mahasiswa-mahasiswi tertarik kuliah di Uniga. Apalagi masing-masing mahasiswa-mahasiswi, akan diberikan beasiswa oleh kampus dan yayasan. (felix)




Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال