NTT, IMC- Konsorsium Belanda memastikan peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Palmerah Pancasila, yang menghubungkan Pulau Flores dengan Adonara di Kabupaten Flores Timur, akan dilaksanakan pada 20 Desember 2017.
"Rencana groundbreaking Palmerah nanti pada hari ulang tahun NTT tanggal 20 Desember 2017," ujar Juru Bicara Tim Konsorsium Belanda Latif Gau kepada wartawan IMC Selasa (27/6).
Dia menegaskan duta besar Belanda telah bertemu dengan Gubernur NTT Frans Lebu Raya untuk membahas investasi jembatan Palmerah dan pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Gonsalu, Kabupaten Flores Timur.
"Pertemuan itu membahas rencana pembangunan Jembatan Palmerah ini dan sejauh ini tidak ada masalah," katanya.
Menurut Latif, pelaksanaan proyek tersebut tertunda karena Pemerintah Indonesia belum selesaikan melaksanakan pra studi kelayakan atau feasibilities study (FS) yang sedang dilakukan PT Bunana Archikom dan Detail Engineering Study (DED).
Dia memperkirakan, pra-FS maupun DED itu akan selesai pada Oktober 2017, sehingga peletakan batu pertama bisa dilaksanakan pada 20 Desember 2017, sesuai dengan permintaan Gubernur NTT. "Pak Gubernur minta proyek ini sebagai hadiah ulang tahun NTT dan kami menghargai itu," tegasnya.
Latif menambahkan proyek Tidal Bridge Larantuka ini, pihaknya sudah membuat pra-FS dan sudah beberapa kali mengunjungi lokasi.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, perusahaan Tidal Bridge dari Belanda meminta pemerintah Indonesia untuk segera menyiapkan FS dan DED. DED itu, katanya, akan menjadi dasar bagi Tidal Bridge untuk melakukan investasi membangun jembatan dan turbin sepanjang 800 meter itu.
"Mereka bahkan mendesak segera selesaikan FS dan DED. Karena itu menjadi dasar bagi mereka untuk membangun jembatan Pancasila," kata Frans Lebu. (Bataona)