Joko Suyono : Himbau Masyarakat Jauhi Persekusi


Ketua DPRD Magetan Joko Suyono, S.sos saat memberikan bantuan
Magetan, (pewarta)- Persekusi jadi kata favorit saat ini. Kata tersebut muncul tiba-tiba, menyeruak di belantara pemberitaan di seantero negeri. Kata yang terkesan seram tersebut beberapa hari ini bertengger manis di deretan atas pada daftar kata paling diingat warga masyarakat. Kemunculan kata persekusi tidak lepas dari penggunaan kata itu oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu saat memberikan komentarnya atas fenomena “pengeroyokan” sekelompok warga terhadap seorang anak berusia 15-an tahun di Jakarta Timur.
Persekusi umumnya digunakan untuk merujuk kepada sesuatu tindakan yang terkait dengan ras, agama, etnisitas, orientasi seksual, jenis kelamin, atau status sosial. Oleh karena itu, dapat dipahami jika perilaku persekusi tidak dapat ditujukan pada kasus-kasus yang berhubungan dengan politik, ekonomi, dan kejahatan umum. Pada beberapa kasus pemukulan atau penganiayaan oleh polisi terhadap mahasiswa yang berdemo, misalnya, juga penindasan petani pemilik lahan oleh para centeng perusahaan, tidak dimasukan ke dalam kasus persekusi.

Secara faktual, persekusi biasanya melibatkan dua pihak yang berbeda pandangan, pendapat, pemikiran dan/atau opini. Perbedaan, yang awalnya hanya berada dalam ruang pikiran itu, seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman dalam hati para pihak, yang akhirnya muncul dalam bentuk keinginan untuk menggunakan tindakan fisik untuk memaksa pihak lain mengikuti pendapat atau pemikirannya. Untuk melakukan tindakan memaksa secara fisik tersebut, seseorang atau sekelompok orang membutuhkan kekuatan yang lebih besar, meng-atas-i kekuatan pihak lawan. Keadaan superior dari yang lain menjadi mutlak. Harus ada pihak yang lebih kuat, bahkan jauh lebih kuat dari yang lain. Jika tidak, maka upaya memaksa secara fisik akan sia-sia alias persekusi gagal.
 
Menanggapi persekusi yang Marak ini Ketua Tim III Safari Ramadhan Joko Suyono, S.sos selaku ketua tim dan merupakan ketua DPRD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat, hindari persekusi tindakan melanggar hukum dan terkena pasal. Melawan persekusi adalah bagian dari upaya kita agar tidak kehilangan martabat sebagai makhluk beradab dan berbudaya. Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam safari ramadhan yang digelar di Desa Bayem Wetan Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan, Rabu (7/6) dibertempat di Masjid Baitul Taqwa.(sat)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال